Perempuan perlu menjadi teladan dalam gerakan antikorupsi melalui pengaplikasian nilai-nilai transparansi, tanggung jawab, dan integritas.
Jakarta (ANTARA) - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sri Suparni Bahlil untuk menyemarakkan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkordia), mengajak perempuan untuk turut melawan segala bentuk tindak korupsi.
Dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat, Sri menyampaikan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk perempuan.
"Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa. Oleh karena itu, kita sebagai ibu-ibu yang berada di bawah Kementerian ESDM dan menjadi bagian dari keluarga besar kementerian ini, tentunya harus turut berjuang melawan korupsi. Perempuan adalah fondasi utama dalam keluarga," ujarnya, saat kegiatan Sosialisasi Perempuan Anti Korupsi dengan tema "Peran Perempuan sebagai Pilar Utama dalam Membangun Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas" dalam rangka menyambut Hakordia 2024, yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Kegiatan yang diselenggarakan DWP Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (5/12) tersebut, juga menjadi ajang silaturahmi antara anggota keluarga besar DWP Kementerian ESDM dengan Penasihat DWP Kementerian ESDM dan Wakil Penasihat DWP Kementerian ESDM Khairina Yuliot.
Sri menambahkan perempuan perlu menjadi teladan dalam gerakan antikorupsi melalui pengaplikasian nilai-nilai transparansi, tanggung jawab, dan integritas.
"Kita harus menjadi teladan, dimulai dari diri kita sendiri dan dari hal-hal kecil di dalam rumah tangga. Contohnya adalah mengelola keuangan keluarga dengan transparan. Budaya bertanggung jawab harus terus kita biasakan, karena langkah-langkah sederhana ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun generasi antikorupsi," ujarnya.
Selain itu, katanya lagi, perempuan juga harus aktif menjaga keluarga dan tidak takut untuk melawan praktik-praktik yang merusak integritas.
"Sekecil apa pun itu, sebab korupsi tidak akan tumbuh di tanah yang subur dengan nilai-nilai integritas," kata Sri.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kumbul Kusdwijanto Sudjadi, sebagai narasumber kegiatan, menyoroti peran strategis perempuan sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai integritas dan akuntabilitas di lingkungan keluarga.
Ia juga menegaskan pentingnya membangun kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan serta memahami dampak negatif korupsi terhadap kehidupan sebagai upaya pencegahan perilaku koruptif.
Baca juga: Menteri Bintang: Perempuan dapat berperan besar cegah korupsi
Baca juga: Ketua OJK ajak perempuan berperan dalam pemberantasan korupsi
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024