Pangkalpinang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyerahkan 350 paket mesin konversi kit bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) ke para petani Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mendukung ketahanan energi serta penyediaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
"Bantuan ini sebagai tindak lanjut penugasan yang diberikan oleh pemerintah ke Pertamina," kata Sales Area Manager Retail Bangka Belitung Andrew Wisnuwardhana dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan program konversi BBM ke BBG ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG 3 kilogram untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran.
Baca juga: Pertamina Sumbagsel jamin stok BBM aman jelang natal dan tahun baru
"Pada tahun ini bantuan mesin konversi kit BBM ke BBG untuk petani Belitung sebanyak 350 paket atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 186 paket dan diharapkan para petani sasaran dapat lebih sukses serta membantu ekonomi masyarakat petani sasaran menuju ekonomi mandiri," ujarnya.
Ia menyatakan adapun kriteria petani yang berhak mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres Nomor 38 Tahun 2019 yaitu petani yang memiliki lahan pertanian paling luas 0,5 hektare, kecuali untuk transmigran yang memiliki lahan pertanian paling luas 2 hektare.
Kemudian melakukan sendiri usaha tani tanaman pangan atau hortikultura serta memiliki mesin pompa dengan daya paling besar 6,5 HP. Juga belum pernah menerima bantuan yang sejenis dan mesin pompa air yang dimiliki berbahan bakar minyak.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai program dan layanan Pertamina dapat mengakses website resmi Pertamina di www.pertamina.com dan kontak Pertamina di 135," katanya.
Baca juga: Pertamina sesuaikan harga BBM non subsidi di Sumbagsel
Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengatakan program ini diharapkan mampu memberikan kemudahan akses energi hingga pengurangan biaya bahan bakar.
"Dampaknya dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup petani untuk memberi keuntungan secara ekonomi, karena bantuan yang diberikan pemerintah harus dipergunakan dengan penuh tanggung jawab, dan tidak dipergunakan untuk hal-hal lainnya," katanya.
Direktur Perencanaan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman berpesan para petani agar merawat mesin bantuan tersebut.
“Kepada para petani agar dapat memanfaatkan peralatan ini sebaik-baiknya dan tetap menggunakan LPG," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024