Beijing (ANTARA) - Pendapatan penjualan peralatan rumah tangga di bawah program tukar tambah (trade-in) yang didukung kebijakan mencapai 201,97 miliar yuan (1 yuan = Rp2.187) atau sekitar 28,11 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.892) per Jumat (6/12), menurut data dari Kementerian Perdagangan China.
Produk-produk dengan tingkat efisiensi energi tertinggi menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan penjualan, ungkap data tersebut.
Menurut kementerian itu, sebanyak 29,64 juta konsumen telah menikmati subsidi untuk pembelian peralatan rumah tangga mereka, meningkatkan volume penjualan hingga 45,85 juta unit.
Program tukar tambah peralatan rumah tangga merupakan bagian dari upaya China untuk meningkatkan permintaan domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dewan Negara China merilis rencana aksi pada Maret 2024 untuk memulai peningkatan peralatan berskala besar dan tukar tambah barang-barang konsumen, hampir 15 tahun sejak putaran pembaruan terakhir.
Pada akhir 2023, masyarakat di China memiliki sekitar 336 juta unit mobil sipil dan lebih dari 3 miliar peralatan rumah tangga utama, termasuk lemari es, mesin cuci, dan AC. Diperkirakan program peningkatan tersebut akan menciptakan permintaan pasar senilai lebih dari 1 triliun yuan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2024