Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala (Waka) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian meminta kepada para periset Indonesia untuk memperbanyak riset soal luar negeri.

"(Riset luar negeri) ini perlu dikembangkan, karena kita ini atau bangsa ini cenderung masih inward looking, hanya melihat ke dalam dan belum punya banyak ahli tentang negara-negara lain," katanya dalam pembukaan Pameran Infografis Hasil Riset, dan Monev Akhir Tahun 2024 Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH) BRIN 2024 di Jakarta, Senin.

Amarulla mengatakan Indonesia memerlukan banyak ahli mancanegara seperti Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, atau bahkan ahli di bidang pengetahuan terhadap negara-negara tetangga.

Ia mengambil contoh dengan fenomena kejatuhan Pemerintah Suriah yang belum lama terjadi, yang kemudian menimbulkan banyak pertanyaan dunia terhadap hal tersebut.

"Apa yang bisa kita cermati dari sini? Apa hikmahnya? Mengapa Rusia dan Iran pada akhirnya tidak membantu Suriah? Secara sosial Presiden Suriah itu berkawan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, berkawan dengan Presiden Iran, namun pada akhirnya tidak dibantu," ujarnya.

Baca juga: BRIN pamerkan hasil riset sosial lewat Refleksi dan Pameran IPSH 2024

Mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI itu menekankan pengetahuan terhadap isu global menjadi penting dan strategis, karena dapat mempengaruhi ekonomi global, bahkan bagi negara yang tidak berperang sekalipun.

Menurutnya, berbagai isu global tersebut tidak hanya menentukan sukses atau gagalnya Bangsa Indonesia, tapi juga dapat berdampak pada eksistensi manusia di Bumi.

"Berbagai isu tersebut harus direspon dengan cepat dan tepat oleh para ilmuwan atau para peneliti kita dengan berdasarkan riset-riset yang kita lakukan bersama," tegasnya.

Oleh karena itu, Amarulla berharap berbagai riset tentang negara-negara lain dapat diperbanyak, agar Indonesia bisa menjadi semakin kuat dalam menghadapi tantangan global.

Baca juga: Peneliti: Perlu penyuluhan lanjut soal sadar gizi guna cegah stunting

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024