Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa mungkin mengenakan satu larangan perjalanan terhadap Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebagai bagian dari paket baru sanksi-sanksi atas krisis di Ukraina, kata sumber-sumber Kamis.

Kelompok 28 negara itu diatur untuk memutuskan Jumat mengenai tindakan-tindakan ekonomi terbaru dan lain-lain terhadap Moskow atas tuduhan bahwa Rusia telah mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung pemberontak Ukraina, lapor AFP.

"Nama menteri-menteri dibahas" oleh para duta besar di Brussels yang mempertimbangkan sanksi-sanksi, kata sumber Eropa kepada AFP, mengacu pada Shoigu.

Satu sumber diplomatik kedua juga menegaskan bahwa menteri pertahanan Rusia sedang dipertimbangkan.

Secara total, Uni Eropa melihat memaksakan larangan perjalanan atas 20 orang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata sumber tersebut.

Para pemimpin Eropa memerintahkan pejabat-pejabat pada pertemuan puncak Sabtu untuk menyusun sanksi-sanksi baru dalam waktu sepekan, dan kepala diplomatik Uni Eropa mendatang Federica Mogherini mengatakan, mereka akan memutuskan langkah-langkah pada Jumat.

Mereka diharapkan untuk memperkuat sanksi-sanksi yang menyangkut penargetan jasa keuangan Rusia, layanan keuangan, teknologi industri minyak, dan penjualan senjata dan "penggunaan ganda" barang yang dapat dipakai baik militer maupun peran sipil.

Sanksi-sanksi Uni Eropa sejauh ini ditargetkan pada sekitar 100 orang Rusia dan sejumlah Ukraina, termasuk Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin.

Negara-negara Barat menuduh Rusia mengirim pasukan untuk mendukung kontra-ofensif pemberontak pro-Kremlin dalam tahap terakhir dari lima bulan konflik yang telah merenggut hampir 2.600 nyawa itu. Tetapi Moskow membantah tuduhan itu.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014