Menkes sebut donasi RI 30 juta dolar AS untuk GAVI diberikan bertahap

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa donasi sebesar 30 juta dolar AS dari Pemerintah Indonesia untuk aktivitas dan tugas kemanusiaan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) diberikan secara bertahap selama lima tahun.

"Itu (bertahap) lima tahun," kata Menkes saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Menkes mengatakan bahwa donasi tersebut merupakan bentuk terima kasih pemerintah Indonesia kepada GAVI yang telah memberikan 110,3 juta dosis vaksin secara gratis kepada Indonesia pada masa pandemi COVID-19.

Oleh karenanya, Chairman GAVI Jose Manuel Barroso menemui Presiden Prabowo Subianto secara langsung di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12).

Kedatangan Chairman Barroso selain untuk melanjutkan kerja sama, juga memberi selamat kepada Presiden Prabowo yang telah resmi menjadi Presiden Ke-8 Indonesia.

"Jadi dia ingin mengajak Indonesia supaya bisa terus kerja sama dengan GAVI. Kan kita enggak tahu kalau ada pandemi lagi. Mereka yang paling punya stok vaksin," kata Menkes.

Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mendonasikan 30 juta dolar AS untuk aktivitas dan tugas kemanusiaan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI).

"Saya menyampaikan bahwa rasa terima kasih atas dukungan bantuan GAVI, kita sekarang yang sudah pulih, kita merasa ingin ikut bantu GAVI dalam pekerjaan selanjutnya dan kita sudah siap untuk menyumbang 30 juta dolar AS," kata Presiden Prabowo saat menerima Chairman GAVI Jose Manuel Barroso di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (6/12).

Presiden mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia merasa harus mengambil bagian bersama dengan GAVI selaku aliansi global dalam melanjutkan tugas kemanusiaan, terutama dalam menghadapi wabah dan pandemi di dunia.

Meski kapasitas dan peran Indonesia tidak begitu besar, Presiden mengatakan bahwa donasi 30 juta dolar AS tersebut diharapkan bisa menunjukkan komitmen Negara terhadap peran GAVI.