Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, Papua Barat Daya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan kualitas nelayan di daerah tersebut tentang hukum laut dan keselamatan pelayaran, guna mendukung Asta Cita Preseden Prabowo Subianto.

Kepala KSOP Kelas I Sorong Agustinus di Sorong, Senin mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) nelayan merupakan bagian dari 100 hari program kerja Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi guna mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto.

Agustinus menuturkan bahwa hal itu dilakukan melalui penyuluhan atau pembelajaran basic safety training kapal layar motor (BST KLM), Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30/60 mil dan Buku Pelaut Merah kepada 654 masyarakat pesisir yang nelayan di daerah itu.

"Ini (hasil pelatihan/sertifikat) nanti mereka bisa gunakan untuk melakukan aktivitas di laut dan juga mungkin untuk sebagai bekal mereka untuk mencari pekerjaan khususnya di dunia maritim," kata Agustinus.

Kepala KSOP Kelas I Sorong Agustinus diwawancara ANTARA di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (9/12/2024). ANTARA/Harianto

Dia menerangkan bahwa BST KLM merupakan kecakapan dasar yang diperuntukkan bagi para nelayan, dasar keselamatan serta pelatihan pencegahan kecelakaan pada saat melakukan penangkapan ikan di laut.

"BST KLM merupakan titik awal yang merupakan persyaratan dasar untuk bekerja di kapal ikan bagi orang-orang yang mencari pekerjaan di sektor maritim khususnya para nelayan," jelasnya.

Sedangkan pembelajaran untuk memperoleh Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30/60 mil dimaksudkan memberikan pemahaman bagi nelayan dan awak kapal tradisional tentang hukum laut dan keselamatan pelayaran.

Sementara itu, pemberian Buku Pelaut Merah merupakan dokumen resmi negara yang digunakan oleh pelaut yang bekerja di kapal perikanan, kapal layar motor dan kapal tradisional yang berlayar di perairan Indonesia.

"Kami di KSOP nantinya yang akan menerbitkan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30/60 mil dan Buku Pelaut Merah, sedangkan Sertirikat BST KLM akan diterbitkan oleh Poltekpel," terang Agustinus.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, Papua Barat Daya, menggelar pelatihan basic safety training kapal layar motor (BST KLM), Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30/60 mil dan Buku Pelaut Merah kepada 654 nelayan, di Sorong, Senin (9/12/2024). ANTARA/Harianto

Dia menyebutkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan secara gratis tersebut sejak 7-10 Desember 2024, diikuti oleh nelayan dari Kota Sorong Raya, Kabupaten Tamrau dan Kabupaten Raja Ampat.

"Kami ndak menyangka animo masyarakat untuk ikut ini sangat tinggi, awalnya yang daftar itu 901 orang, tapi ketika registrasi ulang jadi 654 orang. Pelatihan kami bagi dua tempat, 254 di sini (Kantor KSOP) dan 400 orang lainnya di Poltekpel (Politeknik Pelayaran) 400 orang," jelasnya.

Dia menekankan pelatihan itu penting agar untuk mengetahui dan memahami aturan-aturan yang berlaku terkait pelayaran, lingkungan maritim, serta keselamatan. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan pemahaman yang memadai mengenai hal tersebut.

"Program ini baru pertama kali kita lakukan di Sorong. Tapi ini kolaborasi kami selaku insan perhubungan untuk memberikan pelayanan, hadir di masyarakat. Ini program Pak Menteri (Perhubungan) juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucap Agustinus.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024