Jadi perencanaan SDM itu harus dipadupadankan dengan perencanaan ekonomi, perencanaan industri

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami menyatakan, perencanaan sumber daya manusia (SDM) harus dipadupadankan dengan perencanaan ekonomi.

“Jadi perencanaan SDM itu harus dipadupadankan dengan perencanaan ekonomi, perencanaan industri,” ucapnya dalam acara Peluncuran Pemetaan Kebutuhan SDM (Bidang Keahlian) dan Pusat Keunggulan Untuk Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa.

Dia menerangkan, Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 dalam lingkup pendidikan tinggi fokus pada upaya menyelaraskan strategi pengembangan pendidikan tinggi, antara pengembangan bidang keilmuan dengan kebutuhan pasar kerja.

Ide penyelarasan ini didasari masukan dari berbagai kalangan yang menilai perlunya sebuah dokumen diterbitkan oleh pemerintah untuk menjelaskan dan memetakan bidang keahlian yang ditawarkan, dikembangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi, industri, maupun pasar kerja.

Pihaknya menyampaikan bahwa beberapa kajian pendahuluan telah dilakukan, tetapi belum disusun secara mendetail dan menyeluruh dalam bentuk Peta Kebutuhan Bidang Keahlian. Karena itu, selama dua tahun terakhir, Bappenas meminta KONEKSI (program kolaborasi Australia-Indonesia), Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Tanoto Foundation, dan pihak lainnya, menyusun Pemetaan Kebutuhan SDM (Bidang Keahlian) dan Pusat Keunggulan Untuk Indonesia Emas 2045.

“Ini dirancang satu ide besar, bagaimana memadukan antara di satu sisi itu economy planning, industrial planning, dan di sisi yang lain manpower planning,” ungkap dia.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, disebutkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan maupun kepulauan bakal disesuaikan dengan sektor keunggulan masing-masing. Karena itu, peran perguruan tinggi disebut harus benar-benar menonjol.

“Cara yang penting dilakukan itu adalah, kami menyebutnya membangun pusat keunggulan di perguruan tinggi itu, dan dengan mengembangkan bidang keilmuan yang tadi diletakkan, diselaraskan dengan pusat-pusat pertumbuhan dan sektor-sektor unggulan di berbagai macam bidang industri di kawasan yang bersangkutan,” kata Amich.

Baca juga: Airlangga: Perlu peningkatan kompetensi SDM guna pacu ekonomi digital
Baca juga: Berani ambil langkah strategis untuk bebas dari 'middle income trap'
Baca juga: MenEkraf sebut tantangan ekonomi kreatif pada kualitas SDM dan HKI

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024