Jadi kalau kita lihat, hal yang diangkat oleh negara-negara lain ini, Indonesia sudah melakukan semua

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Yusuf mengatakan Indonesia bersama 127 negara peserta COP29 mengeluarkan pernyataan bersama yang menyoroti ancaman krisis iklim terhadap lautan dan ekosistem di dalamnya.

"Indonesia bersama 127 negara Friends of the Ocean and Climate mengeluarkan joint statement atau pernyataan bersama yang menyoroti dampak signifikan krisis iklim terhadap lautan dan ekosistemnya," kata Yusuf dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Isu Ocean-Climate Pasca COP 29 UNFCCC 2024 yang dipantau daring di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Bappenas: Kesepakatan COP29 momentum luar biasa bagi negara berkembang

Ia menjelaskan pernyataan bersama tersebut menekankan beberapa hal di antaranya pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi berbasis laut, dialog laut dan perubahan iklim sebagai langkah strategis untuk perlindungan ekosistem, Pentingnya pendanaan untuk aksi iklim berbasis laut.

Kemudian, negara-negara peserta juga menyatakan pengakuan terhadap peran masyarakat adat, komunitas lokal, perempuan, dan generasi muda sebagai elemen kunci dalam perencanaan dan implementasi aksi iklim berbasis laut.

"Jadi kalau kita lihat, hal yang diangkat oleh negara-negara lain ini, Indonesia sudah melakukan semua," kata Yusuf menambahkan.

Baca juga: Pakar: Kesepakatan KTT Iklim COP29 menimbulkan banyak suara kekecewaan

Forum internasional yang berlangsung di Baku, Azerbaijan itu juga menegaskan pengakuan tentang pentingnya upaya konservasi perlindungan dan restorasi ekosistem alami, termasuk laut sebagai komponen mitigasi dan adaptasi.

Pada sesi Side Event Ocean-Climate Dialogue, ujar Yusuf, disampaikan hasil informal Summary Report Ocean Climate Dialogue 2024 yang menekankan pentingnya konservasi keanekaragaman laut, solusi berbasis alam, pendanaan ambisius, dan integrasi aksi berbasis laut ke dalam Nationally Determined Contribution dan Rencana Aksi Nasional.

"Upaya Indonesia mengintegrasi aksi iklim berbasis laut dalam NDC melalui karbon biru dari padang lamun mendapat apresiasi dari peserta side event," ucap dia.

Baca juga: Sebagai Utusan Khusus Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Sukses Raih Pendanaan Hijau Senilai EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024