Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta Polri untuk memilah satuan-satuan yang berhak menggunakan senjata sebagai evaluasi atas sejumlah kasus penyalahgunaan senjata api.
Menurut dia, satuan-satuan yang berhubungan langsung dengan masyarakat tidak perlu menggunakan senjata api agar tidak digunakan untuk gagah-gagahan.
"Misalnya Satuan Lalu Lintas, kemudian Bhabinkamtibmas, yang berhubungan dengan masyarakat ke bawah saya kira tidak perlu, supaya tidak dipakai gagah-gagahan, terkesan ada jarak," kata Rudianto Lallo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Polri harus memiliki tanggung jawab institusi dengan memikirkan evaluasi penggunaan senjata api, termasuk menyeleksi kembali anggota-anggota yang berhak menggunakan senjata.
"Kan ada tesnya, apakah tes fisiknya termasuk praktik, ini yang harus diluruskan kembali dan dijalankan kembali supaya anggota Polri tidak mudah memperoleh senjata, dan harus pantas pegang senjata," katanya.
Menurut dia, kasus-kasus penyalahgunaan senjata api oleh oknum anggota Polri tidak boleh terulang kembali. Karena segala peristiwa yang mencoreng Polri itu akan menurunkan kepercayaan terhadap institusi.
Dia pun tidak ingin reputasi Polri menurun karena institusi tersebut adalah bagian inheren dari masyarakat.
Menurut dia, Polri pun harus tidak memiliki jarak dengan masyarakat sebagai lembaga yang melindungi, melayani, mengayomi.
"Saya kira hal-hal seperti ini harus dilakukan Polri dalam menindak oknum-oknum anggota Polri yang menyimpang dari jalur tugasnya," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024