Jakarta (ANTARA) - Perolehan suara pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Depok, dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terancam runtuh setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Hasil Perolehan Suara, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02 Supian Suri dan Chandra Rahmansyah unggul di Pilkada Depok, Senin (2/12) malam.
Dikutip dari akun YouTube @kpukotadepok, Supian dan Chandra memperoleh 451.785 suara dan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01 Imam Budi Hartono dan Ririn A Rafiq 396.863 suara.
Perolehan suara sah pasangan calon kepala daerah yang diusung koalisi PKS dan Partai Golkar di Depok, Imam dan Ririn, tertinggal dari perolehan suara sah pasangan calon kepala daerah bernomor urut 02 Supian dan Chandra.
Baca juga: Ayu Ting Ting berharap Depok tidak macet lagi
Supian Suri dan Chandra diusung oleh 12 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju, di antaranya Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Ummat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka Supian Suri akan dilantik menjadi Wali Kota Depok periode 2025-2030 dan Chandra Rahmansyah akan dilantik menjadi Wakil Wali Kota Depok periode 2025-2030 pada 10 Februari 2025 mendatang.
Keputusan tersebut diambil usai Rapat Pleno Terbuka Penghitungan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada 2024 di tingkat Kota Depok.
Penerapan rekapitulasi itu mencakup data jumlah pemilih, penggunaan hak pilih, dan suara sah dari setiap kecamatan, yang disaksikan saksi pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota dan Badan Pengawasan Pemilihan umum.
Adapun jumlah pemilih di Kota Depok mencapai 881.012 dalam Pemilihan Kepala Daerah yang digelar serentak pada 27 November 2024. Sejumlah 848.648 di antaranya memberikan suara yang dinyatakan sah dan sisanya 32.364 memberikan suara tidak sah. Sedangkan, angka golput mencapai sekitar 500.000 suara.
Baca juga: Warga Depok antusias salurkan hak suaranya di TPS
Demikian dilansir dari dokumen berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2024 yang ditandatangani oleh Ketua KPU Kota Depok Willi Sumarlin dan diunggah pada Sirekap Pilkada Pilwalkot Depok di laman kpu.go.id dengan nomor surat 1051/PL.02.6-Pu/3276/2024.
Kota Depok telah menjadi basis pendukung PKS dalam jangka waktu yang panjang. Karena pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PKS di Depok hampir selalu mendominasi Pemilihan Kepala Daerah sejak 20 tahun ke belakang.
Terakhir saat Mohammad Idris meraih tampuk tertinggi kekuasaan di Depok setelah diusung PKS pada Pilkada Depok 2015 silam. Idris sendiri dari kalangan nonpartai.
Tapi kini kader PKS sendiri Imam Budi Hartono (Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Depok periode 2020 hingga 2025, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2020 dan Wakil Wali Kota Depok 2020-2025) gagal meneruskan tren dominasi partainya itu.
Imam dan Ririn hanya berhasil unggul di empat kecamatan di Kota Depok, tapi kalah di tujuh kecamatan lainnya yang menggelar Pilkada langsung dan serentak pada 27 November lalu.
Baca juga: Pemimpin terpilih Kota Depok diminta lebih pro-disabilitas
Baca juga: KPU gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024