Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, menekankan pentingnya apresiasi terhadap peran Ibu agar kesehatan mental tetap terjaga sehingga dapat menjalankan perannya dengan baik dalam keluarga.
"Memberikan apresiasi kepada Ibu menjadi sangat penting. Tanpa apresiasi, seorang Ibu dapat merasa tidak dihargai, bahkan diabaikan. Ketika Ibu merasa tidak dihargai, ini dapat berdampak pada kesehatan mentalnya," kata Vera dalam peluncuran kampanye ##BanggaJadiBunda yang digelar di Jakarta, Selasa.
Vera mengatakan, peran seorang Ibu tidak hanya terbatas pada mengurus anak dan rumah tangga, tetapi juga bertanggung jawab untuk membentuk generasi masa depan.
Baca juga: Cussons Baby apresiasi peran Ibu melalui kampanye #BanggaJadiBunda
Menurut dia, tugas Ibu sangat mulia dari mengasuh anak hingga mendidik generasi yang akan membawa perubahan bagi bangsa.
Namun, di tengah tanggung jawab yang sangat besar, sering kali peran Ibu dianggap sepele dan tidak mendapat apresiasi yang sepatutnya.
Banyak yang beranggapan bahwa menjadi Ibu adalah kewajiban alami yang harus dilakukan tanpa pamrih sehingga tidak perlu dihargai karena sudah seharusnya menjalankan tugas tersebut.
Baca juga: Peran ayah menentukan, Dokter: Ibu menyusui bahagia, ASInya bisa bagus
"Tugas Ibu berlangsung 24 jam, tanpa batas waktu dan tanpa pensiun. Ketika anak sudah dewasa pun peran Ibu tetap ada, selalu ada kebutuhan untuk mencari pertolongan kepada Ibu," ujarnya.
Lebih lanjut Vera menyampaikan bahwa seorang Ibu yang tidak mendapatkan pengakuan akan merasa lelah secara fisik dan mental.
Selain itu, beban psikologis ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam merawat anak dan menghadapi tantangan hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan apresiasi kepada Ibu, tidak hanya dengan hadiah besar tetapi juga dengan tindakan sederhana yang menunjukkan penghargaan.
Baca juga: KemenPPPA: UU KIA lindungi peran ibu pekerja dalam tumbuh kembang anak
Apresiasi kepada Ibu dapat berupa hal-hal kecil, seperti mengembalikan barang-barang yang digunakan ke tempat semula tanpa menunggu Ibu yang melakukannya.
Ia menilai hal ini memberi dampak positif yang meningkatkan rasa dihargai dan membangkitkan kebanggaan diri (self-efficacy).
Vera menambahkan, Ibu dengan efikasi diri memiliki kemampuan lebih baik dalam mengelola stres, mengurangi kecemasan dan menurunkan risiko depresi.
"Ini pada akhirnya meningkatkan kebahagiaan keluarga secara keseluruhan. Setiap Ibu berhak mendapatkan apresiasi atas peran yang dijalani dan pantas bangga atas perjuangan mereka," demikian dipaparkan Vera.
Baca juga: Tinjau posyandu di Bekasi, Menko PMK: Kunci penurunan stunting di ibu
Baca juga: "Merayakan Perempuan" awali rangkaian acara peringatan Hari Ibu
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024