Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moriza memaparkan tiga tahapan yang dapat membuat pelaku UMKM di Indonesia menjadi lebih tangguh.

Ia menjelaskan, pertama adalah penyaringan minat dan bakat dengan mengisi ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan, dan kedua terkait permodalan, serta ketiga terkait akses dan pengembangan pasar.

"Ada beberapa tahapan yang bisa menjadikan UMKM tangguh. Pertama adalah penyaringan minat dan bakat dengan mengisi ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan, kemudian bagaimana pemodalannya, dan bagaimana akses pasar sekaligus pengembangan pasar untuk bisa berkompetisi di lokal atau di domestik atau di global," ujar Helvi saat konferensi pers Kick Off Talenta Wirausaha BSI 2024 di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa.

Helvi mengatakan perlu dilakukan perbaikan mental bagi para pelaku UMKM, serta perlunya akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi para pelaku UMKM.

Baca juga: Wamen : UMKM menuju pasar global perlu ilmu dan teknologi

"Bagaimanapun pelanggan itu adalah raja, (namun) customer loyal juga kepada pemberi modal. Jangan sampai perbankan mengucurkan kredit, kemudian mereka tersandera oleh Non Performing Loan (NPL) yang tinggi," ujar Helvi.

Dalam kesempatan ini, Ia mengatakan perlunya terus mendorong pembiayaan UMKM, seiring potensi pembiayaannya yang masih besar mencapai Rp1.900 triliun.

Kementerian UMKM akan terus mendorong peningkatan kualitas UMKM, sejalan dengan Asta Cita ke-3 pemerintahan Prabowo Subianto yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

"Saya berterima kasih pada Kementerian BUMN, kemudian kementerian-kementerian lain yang bisa mendukung UMKM ini. Sehingga, itu akan menghasilkan. Kalau itu terkelola dengan baik, tersinkronisasi dengan baik, terkoordinasi dengan baik, saya yakin (pertumbuhan ekonomi) 8 persen itu akan kita capai," ujar Helvi.

Baca juga: Wamen UMKM ungkap penghapusan piutang macet UMKM mulai dijalankan

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tedi Bharata menyebut pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan lebih besar adalah dengan cara leverages (daya ungkit).

"Setidaknya ada hal yang harus di leverage yaitu keuangan, teknologi, dan waktu," ujar Teddy.

Dalam kesempatan ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mengadakan program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024 sebagai upaya mendorong ekonomi di sektor UMKM, melalui pengembangan para wirausaha muda dari seluruh Indonesia.

TWB 2024 menargetkan sebanyak 8.500 pengusaha muda, dengan program pembeda dari dua acara serupa pada tahun-tahun sebelumnya yaitu bootcamp bagi 48 finalis agar lebih intensif dalam pelatihan dan pembinaan kepada peserta TWB.

"TWB merupakan program kompetisi, pelatihan dan pembinaan wirausaha muda oleh perseroan, untuk membangun dan mengembangkan ekosistem wirausaha muslim di Indonesia. TWB telah diselenggarakan pada 2022 dan 2023. Dalam dua kali penyelenggaraanya, terdapat lebih dari 13.000 wirausaha muda yang mengikuti kegiatan TWB dan menghasilkan wirausaha muda yang go global," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024