Jakarta (ANTARA) - Pencarian terhadap dua orang warga korban bencana banjir dan tanah longsor yang hilang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan tetap dilanjutkan oleh tim gabungan namun dengan skema yang berbeda.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Riyanto dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Agus menjelaskan bahwa hari ini adalah hari ketujuh operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan petugas gabungan di dua lokasi berbeda yang dipimpin oleh Kepala Kantor SAR Bandung.
Namun informasi yang masuk ke Posko Utama Penanggulangan Bencana di Pendopoan Kabupaten Sukabumi, Selasa sore menyatakan keberadaan korban yang bernama Eros (80) warga Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, dan Ojang (53) warga Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran masih belum diketahui.
Untuk itu, Agus menyebutkan bahwa BNPB, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan Basarnas langsung menggelar rapat evaluasi perpanjangan operasi pencarian dan pertolongan karena dalam 7x24 jam yang merupakan batas waktu pencarian korban belum ditemukan, juga termasuk membahas perpanjangan masa tanggap darurat penanganan bencana.
Baca juga: 628 rumah warga rusak karena bencana di Sukabumi tak semua direlokasi
Baca juga: BNPB: Daerah di Pulau Jawa masih harus siaga bencana hingga awal 2025
"Dari rapat tersebut, pencarian masih akan dilakukan tetapi petugas akan bergerak setelah ada indikasi keberadaan korban. Artinya kami masih berusaha untuk menemukan korban meskipun memang pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan," kata dia.
Sedikitnya ada 60 orang petugas gabungan dari Basarnas, Koramil, PT. Antam, PT. Pama, Yonif Raider 300/Braja Wijaya dan relawan sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan korban Eros (80) di Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud.
Kemudian untuk pencarian korban Ojang 53 di Desa Sinarsari, Kecamatan Pabuaran dikerahkan sebanyak 56 orang yang terdiri atas Basarnas, Brimob Cirebon, Babinsa Pabuaran, Warga Sinarsari, dan Yonif Raider 300/Braja Wijaya.
Ia memastikan bahwa kedua tim petugas gabungan tersebut dalam bertugas melakukan pencarian sudah dilengkapi peralatan SAR yang mumpuni, bahkan termasuk anjing pelacak K9 dan sejumlah mesin pompa air.
Namun upaya pencarian masih belum membuahkan hasil karena tidak ada informasi yang akurat dari warga terkait, di mana korban terakhir terlihat sebelum bencana, dan hujan yang terus mengguyur menambah kesulitan petugas dalam bekerja.
"Selain pencarian korban hilang kami bersama pemerintah daerah masih fokus terhadap evakuasi korban terdampak yang hampir 10 ribu jiwa dan penanganan pengungsi yang tersebar di sejumlah titik," ujarnya, seraya menambahkan terkait perpanjangan masa tanggap darurat rinciannya akan diumumkan secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Bey Machmudin sebut jumlah desa terdampak banjir di Sukabumi meluas
Baca juga: BNPB harapkan pasokan BBM bisa jangkau lokasi bencana di Sukabumi
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024