Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi cuaca ekstrem di Jakarta menjelang pergantian tahun.
“Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melalui BPBD melakukan beberapa langkah antisipasi menghadapi curah hujan di Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.
Upaya-upaya yang dilakukanbdi antaranya meningkatkan sosialisasi dan simulasi penanganan bencana di 312 fasilitas publik dan gedung. Selanjutnya di 261 satuan pendidikan aman bencana, 40 kelurahan tangguh bencana, 5.760 relawan dan potensi komunitas lainnya di 140 lokasi.
Selain itu, sebanyak 267 petugas dikerahkan ke tiap kelurahan untuk berkoordinasi dengan RT, RW dan LMK guna memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif.
Apel siaga tingkat provinsi dan kota sebagai bentuk komitmen kesiapsiagaan Pemprov DKI Jakarta juga telah dilakukan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi selama musim hujan, khususnya potensi bencana hidrometeorologi.
“Mempersiapkan 'buffer stock' berupa paket pangan lebih dari 7.000 paket, sandang lebih dari 7.500 paket, 'family kit' lebih dari 4.000 paket, 'kidsware' lebih dari 5.000 paket dan sebagainya untuk kebutuhan darurat korban bencana,” kata Yohan.
Baca juga: BPBD DKI kembali modifikasi cuaca pada 12-14 Desember 2024
Baca juga: Antisipasi banjir, sejuta kubik sedimen di waduk dan sungai dikeruk
Kemudian, BPBD juga melakukan distribusi peralatan penyelamatan seperti perahu evakuasi, pelampung dan perlengkapan lainnya ke 186 kelurahan rawan banjir.
BPBD DKI pun mengaktifkan Posko Siaga Bencana yang beroperasi 24 jam di seluruh kantor wali kota dan kabupaten serta diseminasi informasi peringatan dini bencana melalui kanal resmi BPBD DKI Jakarta dan melalui alat DEWS serta SMS dan TV penyiaran (broadcast).
"Kami juga menyiagakan layanan pengaduan dan darurat masyarakat melalui Jakarta Siaga 112 secara gratis dan beroperasi 24 jam non stop dan memasang sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) berbasis digital di 90 lokasi rawan banjir yang tersebar di 69 kelurahan," kata Yohan.
Baca juga: Hendak pasang sensor banjir, seorang pria tewas tersengat listrik
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024