Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni melepasliarkan banteng jawa (Bos javanicus) di Cagar Alam Pananjung Pangandaran untuk menghadirkan kembali spesies yang terancam punah itu di wilayah konservasi tersebut.
Dalam kunjungan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu, Menhut mengatakan bahwa upaya reintroduksi atau pengenalan kembali banteng jawa dilakukan setelah hewan itu punah dari wilayah Cagar Alam Pangandaran pada tahun 2003, usai mengalami penurunan populasi secara drastis sejak 1982.
"Sekali lagi ini adalah salah satu contoh dan sekaligus motivasi. Kabar gembira kepada seluruh jajaran kementerian di manapun agar inisiatif baik seperti yang sedang kita selenggarakan pada hari ini dapat direplikasi, dapat dikembangkan di tempat-tempat lain," ujar Raja Juli Antoni.
Baca juga: Indukan banteng Jawa melahirkan bayi jantan di TN Baluran Situbondo
Reintroduksi itu dilakukan dengan melepasliarkan empat individu banteng jawa yang terdiri atas dua jantan dan dua betina. Seluruh banteng jawa yang direintroduksi merupakan hasil dari program pengembangbiakan terkontrol pada Lembaga Konservasi Umum, khususnya PT Taman Safari Indonesia.
Dia menjelaskan reintroduksi banteng jawa ke Cagar Alam Pananjung Pangandaran bertujuan untuk meningkatkan populasinya dengan keragaman genetik yang lebih baik dari populasi terpisah yang ada di beberapa taman nasional di Jawa.
Untuk memastikan keberhasilan program reintroduksi, telah dilakukan berbagai persiapan penting, di antaranya kajian kesesuaian habitat dan ruang untuk mengukur daya dukung serta daya tampung kawasan terhadap populasi. Dilakukan pemulihan ekosistem padang rumput seluas 7,12 hektare terdiri atas 6,05 hektare di blok Cikamal dan 1,07 hektare di blok Nangorak.
Dilakukan pula diskusi grup terfokus (focus group discussion) untuk membangun dukungan masyarakat dengan meningkatkan kerja sama para pihak, pembuatan kandang habituasi dan penyiapan area untuk pangan spesies atau feeding ground berupa penanaman rumput pakan dan penyiapan areal lainnya.
Baca juga: Banteng Jawa kembali melahirkan bayi betina di "SSB" TN Baluran
Baca juga: Populasi banteng jawa di TN Baluran mengkhawatirkan
Dia mengatakan kerja sama sejenis dapat dikembangkan, yaitu kolaborasi antara pemerintah pusat melalui Kemenhut dengan pemerintah daerah dan swasta agar dapat diaplikasikan di tempat-tempat lain.
"Kemudian, harus kita pastikan di tempat-tempat lain, binatang-binatang yang memang sudah termasuk endangered tadi, yang terancam punah, keanekaragaman hayatinya dapat dijaga sebaik-baiknya," kata Raja Juli Antoni.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024