Jakarta (ANTARA) - Majelis Pengukuhan Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu mengukuhkan empat profesor riset baru dengan masing-masing capaian risetnya, salah satunya Ocky Karna Radjasa dengan fokus riset terkait mikrobiologi laut.
“Ocky telah berhasil mengembangkan mikroorganisme simbion terumbu karang sebagai sumber senyawa bioaktif yang ramah lingkungan,” kata Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian dalam Sidang Terbuka di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Amarulla menyampaikan bahwa Ocky telah berhasil memanfaatkan pendekatan genome mining dan synthetic biology untuk penemuan senyawa bioaktif baru seperti ektoin dari rekombinan Virgibacillus salarius, yang diisolasi dari karang lunak Sinularia sp.
Kemudian, bakteri Priestia flexa yang berasal dari palung di laut Jawa berhasil diperoleh sumber senyawa baru likopen, yang seperti halnya ektoin, memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta sangat bermanfaat bagi dunia kesehatan.
Profesor riset kedua yaitu Yanuandri Putrasari dengan fokus riset terkait teknik otomotif. Yanuandri telah berhasil mengembangkan kontrol injeksi bahan bakar alternatif untuk mendukung zero net emission (NZE).
“Kita tahu bersama bahwa pemerintah sangat menggalakkan energi terbarukan di dalam penggunaan semua proses transportasi di Indonesia. Saudara Yanuandri juga telah berhasil meningkatkan efisiensi dan juga pengurangan emisi dari mesin,” kata Amarulla.
Beberapa hasil riset lainnya yang dilakukan Yanuandri untuk mendukung program NZE telah diterapkan dan dikomersialisasikan dengan berbagai industri besar di Indonesia, seperti alat kontrol tegangan kendaraan listrik, lisensi kendaraan listrik roda tiga, dan sistem otonomi kendaraan listrik.
“Tentunya capaian-capaian dari periset BRIN tersebut mencerminkan bahwa BRIN dapat berkolaborasi aktif dengan industri nasional,” ujar Amarulla.
Profesor riset ketiga yaitu Danang Surya Candra melalui riset yang mendalam pada teknologi pengolahan data awal penginderaan jauh. Danang berhasil mengembangkan metode deteksi awan berbasis citra multitemporal yaitu multitemporal cloud masking untuk citra satelit resolusi menengah dari citra Landsat 8 dan Sentinel-2.
Hasil berikutnya yaitu metode deteksi awan berbasis artificial intelligence untuk citra satelit resolusi tinggi dan resolusi sangat tinggi. Kemudian, hasil lainnya adalah metode pengolahan tutupan awan minimum berbasis citra multitemporal yang telah dimanfaatkan oleh berbagai instansi dari kementerian dan lembaga dari pemerintah daerah maupun juga dimanfaatkan oleh beberapa perguruan tinggi.
Terakhir yaitu Andri Hardiansyah yang merupakan profesor riset termuda yang dikukuhkan BRIN hingga saat ini.
Andri melakukan riset bidang kepakaran nanomaterial fungsional sehingga berhasil mengembangkan nanobioteknologi kesehatan dan lingkungan meliputi aplikasi komposit nano graphene untuk deteksi DNA dan bakteri dengan spektroskopi Raman serta deteksi dopamin untuk penyakit parkinson dan uremik. Temuan lain untuk mengatasi penyakit gagal ginjal adalah dengan teknik elektrokimia.
Hasil riset lainnya yaitu aplikasi hidrogel graphene atau polimer untuk rekayasa jaringan penyembuhan luka dan komposit nano graphene dengan ekstrak buah manggis untuk penghantaran obat pada terapi penyakit kanker. Di bidang lingkungan, aplikasi komposit nano graphene titanium dioksida digunakan sebagai fotokatalis untuk menguraikan polutan organik.
Baca juga: Waka BRIN sebut akselerasi riset kini lebih cepat sejak integrasi
Baca juga: BRIN kukuhkan empat profesor riset baru di ilmu kelautan hingga teknik
Baca juga: BRIN siapkan program dan platform kolaborasi riset ketenaganukliran
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024