Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan KKP mendukung program hilirisasi yakni dengan meningkatkan produksi perikanan di hulu yang bersumber dari perikanan tangkap maupun budidaya.

Ia menyebutkan, hasil perikanan tangkap Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 7,5 juta ton, ikan budidaya 5,5 juta ton, sedangkan produksi rumput laut sebesar 9,2 juta ton.

Program yang sudah berjalan seperti modeling budidaya rumput laut, udang, dan tiliapia akan diperluas untuk meningkatkan volume sekaligus kualitas komoditas yang dihasilkan. Strategi ini untuk menjamin stabilitas bahan baku hasil perikanan yang dibutuhkan oleh industri hilir.

“Jadi yang penting adalah hulu yang menjadi konsen kami. Nanti di hilir ada Pak Rosan (Menteri Investasi dan Hilirisasi). Kalau hulunya kuat, stabil, beliau akan mudah mengundang investor kemudian dilakukan inovasi untuk penciptaan nilai tambah hasil perikanan,” ujarnya pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Trenggono: Peningkatan kualitas dongkrak nilai ekspor produk perikanan

Kemudian untuk ikan tuna, sambung Menteri Trenggono, sedang disiapkan modeling atau proyek percontohan budidaya tuna farming di Biak dengan melibatkan investor dari Turki. Begitu juga dengan modeling produksi untuk komoditas garam di Nusa Tenggara Timur dan rajungan di Jawa Timur.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengakui peranan penting sektor kelautan dan perikanan dalam program hilirisasi. Dari 28 komoditas prioritas hilirisasi, enam di antaranya dari sektor kelautan dan perikanan yakni udang, ikan tuna, cakalang dan tongkol (TCT), rajungan, tilapia, rumput laut, serta produk garam.

“Kalau selama ini mungkin lebih ke mineral, kita juga akan melakukan hilirisasi di bidang pertanian, perkebunan, juga kelautan dan perikanan. Kita penghasil rumput laut nomor 2 terbesar dunia, tapi kalau tropical seaweed kita nomor 1. Kita juga punya ikan nila, rajungan,” ungkapnya.

Berdasarkan hitungannya, program hilirisasi akan menghasilkan dampak ekonomi cukup besar hingga tahun 2040. Dari total investasi 618 miliar dolar AS yang dibutukan, akan menghasilkan nilai ekspor sebesar 857,9 miliar dolar AS, PDB 235, 9 miliar dolar AS hingga menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja.

Baca juga: KKP perkuat ekonomi masyarakat pesisir dengan Bimtek kewirausahaan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024