Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data inflasi AS semalam
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, dibuka melemah setelah rilis inflasi Amerika Serikat (AS) November 2024.
Pada awal perdagangan Kamis, rupiah pagi turun 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.938 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rpp15.919 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data inflasi AS semalam," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Lukman mengatakan inflasi AS naik ke 2,7 persen secara year on year (yoy), sesuai perkiraan.
Ia menuturkan, rencana Pemerintah China yang akan melemahkan yuan tahun depan juga menekan rupiah.
Namun, dengan kurs rupiah mendekati level psikologis Rp16.000, ada peluang besar Bank Indonesia (BI) akan mengintervensi pasar. Intervensi BI bisa langsung di pasar spot maupun obligasi.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp16.000 per dolar AS hari ini.
Baca juga: Permata Bank proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen di 2025
Baca juga: BI: Adanya gejolak global haruskan fokus stabilisasi rupiah
Baca juga: Luhut sebut RI perlu waspadai dampak kebijakan proteksionis Trump
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024