Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di tanah air.

Menteri PANRB Rini Widyantini menyampaikan pernyataan tersebut usai mendapatkan laporan bahwa kinerja ASN Indonesia masuk lima besar terbaik se-Asia Pasifik berdasarkan laporan Blavatnik Index of Public Administration 2024 yang dirilis oleh University of Oxford.

“Sekarang kami itu kan sudah mempersiapkan transformasi digital. Nah, nanti ke depannya kami berharap bahwa digital government (pemerintahan berbasis digital, red.) itu bisa segera terwujud,” kata Rini di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis.

Selain itu, dia mengatakan bahwa Government Technology (GovTech) yang bernama INA Digital akan menjadi fondasi dalam transformasi digital pemerintahan.

“Jadi, kami akan terus-menerus untuk memperbaiki tata kelola yang berbasis digital,” ujarnya.

Sementara itu, dia menjelaskan bahwa beberapa alasan ASN Indonesia dinilai berkinerja baik dalam laporan University of Oxford adalah karena pemerintah telah memperbaiki kesejahteraan ASN, dan melakukan penyederhanaan dalam bekerja melayani masyarakat.

“Kedua, kita juga menyederhanakan sistem penilaian kinerja ASN. Ya dulu misalnya ketika jabatan fungsional kan orang harus isi DUPAK (Daftar Usulan Pengajuan Angka Kredit), dan sebagainya. Sekarang kan sudah tidak,” jelasnya.

Laporan Blavatnik Index of Public Administration 2024 menggunakan 82 metrik penilaian yang diambil dari 17 sumber data terhadap kinerja ASN di 120 negara.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia menempati peringkat 38 dari 120 negara. Kemudian, bila diurutkan se-Asia Pasifik, berada di posisi kelima, atau di bawah Singapura (peringkat 1), Selandia Baru (6), Australia (8), dan Korea Selatan (15).

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024