Organisasi siswa ini juga penting untuk disuntikkan programnya dan diperkuat dengan Sekolah Damai.
Semarang (ANTARA) - Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi mengatakan bahwa program Sekolah Damai memperkuat organisasi siswa dalam mencegah penyebaran paham radikalisme.
Saat ini, Mujtaba Hamdi menyebutkan penetrasi ideologi ekstremisme kekerasan banyak masuk ke dalam sekolah melalui para alumnus lewat organisasi siswa.
"Menyadari hal itu, kami melihat bahwa organisasi siswa ini juga penting untuk disuntikkan programnya dan diperkuat dengan Sekolah Damai selaras dengan nilai-nilai toleransi dan perdamaian," ujar Mujtaba dalam acara Kunjungan Champion Story RAN PE 2024 di SMAN 13 Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Meskipun kondisinya cukup dinamis, dia mengaku terus melibatkan banyak pihak dan berkonsultasi kepada Dinas Pendidikan serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) agar program Sekolah Damai bisa diterapkan selaras dengan kondisi terkini.
Selain organisasi siswa, dia menuturkan bahwa program Sekolah Damai juga mengintervensi kebijakan pengajaran di sekolah, mulai dari memberikan cara pengajaran yang inklusif hingga kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong adanya keberlanjutan dalam konteks nilai-nilai perdamaian selaras dengan konteks lokal atau local wisdom.
Baca juga: BNPT: Sekolah Damai penangkal penyebaran paham radikal terorisme
Baca juga: BNPT: Program Sekolah Damai inovasi untuk pendidikan perdamaian
Berbagai intervensi tersebut, kata dia, tertuang dalam kebijakan secara resmi oleh kepala sekolah yang menerapkan Sekolah Damai.
Mujtaba menambahkan bahwa Sekolah Damai juga membuat praktik sehari-hari di sekolah yang menerapkan bisa menyesuaikan dengan kultur daerahnya.
"Nah, ini khususnya biasanya kreativitas anak-anak muda yang terlibat dalam kreativitas digital biasanya juga diadopsi di dalam komponen ini," tuturnya.
Ia berharap program Sekolah Damai yang dilaksanakan bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ 2) bisa membawa manfaat bagi mandat yang sudah ditetapkan oleh konstitusi tentang bagaimana menjaga negeri yang damai.
Adapun program Sekolah Damai bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang mampu membentuk guru, peserta didik, dan warga sekolah secara keseluruhan menyerap dan menerapkan nilai harmoni, inklusivitas, kerukunan dan perdamaian, hak asasi manusia, serta prinsip kebinekaan.
Sekolah Damai merupakan inisiatif Wahid Foundation yang diluncurkan sejak 2017 di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Program tersebut terus berkembang sebagai pendekatan strategis dalam mendukung pendidikan toleransi dan perdamaian.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024