Hal itu penting karena Indonesia dihadapkan pada risiko bencana terutama erupsi gunung berapi dan gempa bumi,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah baru diharapkan lebih memberikan perhatian terkait dengan kebijakan penanggulangan bencana, kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono.

"Hal itu penting karena Indonesia dihadapkan pada risiko bencana terutama erupsi gunung berapi dan gempa bumi," katanya di sela-sela konferensi Cities on Volcanoes di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki 129 gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Tidak hanya bencana erupsi gunung berapi, Indonesia juga dihadapkan pada risiko bencana gempa bumi.

"Bahkan terhitung sejak 2000, ada 12 kali kejadian bencana gempa bumi terbesar di seluruh dunia yang sudah menelan korban lebih dari 1.000 jiwa. Dari 12 kejadian itu empat di antaranya terjadi di Indonesia," katanya.

Ketua International Association for Volcanology and Chemistry of the Earths Interior (IAVCEI) Raymond Cas mengatakan salah satu model penanggulangan bencana erupsi gunung berapi yang diterapkan di seluruh dunia saat ini adalah dengan memahami perilaku gunung api yang akan meletus.

Hal itu bisa dilakukan melalui kemajuan pengetahuan dan teknologi, pengawasan dan observasi, sistem peringatan dini, serta komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat yang didukung media massa dan peneliti.

"Komunikasi dan informasi yang disampaikan harus seimbang. Selain itu yang tidak kalah penting adalah pendidikan tentang bahaya dan risiko bencana," katanya.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Dwikorita Karnawati mengatakan kejadian bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi berisiko menghancurkan perekonomian sebuah bangsa.

Menurut dia, perguruan tinggi harus berperan penting melalui kerja sama dengan perguruan tinggi lain dalam pendidikan, riset, dan teknologi dalam menularkan pengalamannya mengatasi bencana.

"Saya berharap isu kebencanaan bisa menjadi perhatian pemerintah yang baru," kata Guru Besar Teknik Geologi UGM itu.

(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014