Jakarta (ANTARA) - Merak Chemicals Indonesia (MCCI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Banten menggelar simulasi evakuasi tsunami bagi masyarakat dalam rangka mitigasi bencana megathrust.
MCCI sendiri merupakan perusahaan penghasil purified terephthalic acid (PTA) di Indonesia yang berlokasi tepat di Selat Sunda, sehingga memiliki potensi yang nyata akan bencana megathrust.
Ketua Bidang Emergency Response Merak Industrial Emergency Response Team (MIERT) sekaligus Manager SHE MCCI Arifin Sunanta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan MCCI berupaya optimal dalam meningkatkan kesadaran dan upaya mitigasi bencana melalui berbagai kegiatan edukasi.
"Seperti diskusi kesiapsiagaan bencana dan simulasi kesiapsiagaan bencana agar masyarakat teredukasi dan siap menghadapi segala kemungkinan bencana yang terjadi," kata Arifin.
Ia mengatakan kegiatan itu berjalan dengan baik dan lancar berkat dukungan masyarakat, karyawan, kontraktor, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang mendukung terselenggaranya simulasi evakuasi tsunami, terutama kepada masyarakat Kelurahan Gerem, keluarga besar MCCI, perusahaan yang tergabung dalam MIERT, Kepala BPBD, dan Muspika Kecamatan Gerogol serta Lurah Gerem yang telah menyukseskan kegiatan simulasi hari. Kami berharap bencana tidak terjadi, namun bila terjadi kita sudah belajar untuk mengevakuasi diri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Kebencanaan BPBD Kota Cilegon Oman Faturohman mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh industri yang ada di Kecamatan Gerogol dan Pulomerak.
Baca juga: BNPB: Langkah kontinjensi penting selamatkan anak-anak dalam bencana
Baca juga: Kabasarnas: Simulasi latihan gabungan megathrust asah kewaspadaan
"Ini adalah simulasi respons awal ketika terjadi gempa dan ketika mendengar informasi ada tsunami. Respons awal adalah salah satunya kita berjalan dari titik kita berada ke tempat evakuasi," ujar Oman.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pulau Jawa khususnya wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya memiliki potensi terkena bencana gempa megathrust bersumber di Zona Subduksi Selat Sunda.
Gempa dengan potensi kekuatan magnitudo 8,7 dapat menimbulkan guncangan yang mengakibatkan tsunami dengan tinggi di atas tiga meter, belum lagi ditambah kerusakan yang timbul akibat gempa dan tsunami.
MCCI pun menggandeng masyarakat Kelurahan Gerem dan pihak terkait lainnya seperti BPBD Kota Cilegon, Kecamatan Gerogol, Polsek Pulomerak, Koramil Pulomerak, dan Kelurahan Gerem serta 21 perusahaan yang ada di Selat Sunda yang tergabung dalam MIERT zona 3 untuk melaksanakan simulasi bencana serentak.
Kegiatan pada 12 Desember 2024 itu dimulai dengan pemberitahuan sirine peringatan gempa bumi yang menandakan adanya gempa yang terjadi, seluruh peserta akan menuju titik kumpul yang telah ditentukan di masing-masing pabrik, serta berkoordinasi dengan pemerintah terkait perintah evakuasi.
Kemudian peserta akan diarahkan menuju titik evakuasi yang telah ditentukan, melalui jalur yang aman dan telah dipersiapkan sebelumnya. Seluruh kegiatan dipantau oleh tim gabungan untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Simulasi evakuasi gempa bumi dan tsunami tersebut dirancang untuk menguji kesiapan sistem peringatan dini, jalur evakuasi serta kemampuan masyarakat dalam merespons bencana secara cepat dan terorganisasi.
Dengan adanya simulasi tersebut, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat lebih memahami prosedur evakuasi yang tepat dan cepat serta meminimalkan risiko saat bencana terjadi. Adapun titik evakuasi yang telah ditentukan untuk wilayah Gerogol, yakni SDN 1 Sumur Wuluh, MTsN 3 Cilegon, dan SDN 1 Cikuasa.
Baca juga: Pakar usul materi kebencanaan masuk kurikulum sekolah
Baca juga: Banyuwangi edukasi warga dengan simulasi evakuasi gempa megathrust
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024