Kolaborasi penanaman tanaman multifungsi ini menggandeng 8 kelompok tani di Desa Rawa Subur dan 3 kelompok tani di Desa Buntoi
Jakarta (ANTARA) - PLN Grup berkolaborasi dalam kegiatan penanaman gamal, pohon energi multifungsi, di lahan seluas 20 hektare di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau dan di lahan seluas 80 hektare di Desa Rawa Subur Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Program ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Holding, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), PT PLN Nusantara Power (PLN NP), Pemerintah Kabupaten Kuala Kapuas dan Pulang Pisau, serta LPPM Universitas Palangkaraya dengan melakukan penanaman tanaman gamal (Gliricidia sepium) di lahan seluas 100 hektare. Rinciannya sebanyak 160.000 bibit ditanam di Rawa Subur dan 40.000 bibit lainnya ditanam di Desa Buntoi.
“Kolaborasi penanaman tanaman multifungsi ini menggandeng 8 kelompok tani di Desa Rawa Subur dan 3 kelompok tani di Desa Buntoi,” kata Direktur Utama PT PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Iwan Agung mengapresiasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN di Kalimantan Tengah ini. Menurutnya, pelaksanaan program tersebut merupakan wujud implementasi prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) yang berdampak pada banyak hal, yakni pemanfaatan lahan yang tidak produktif, ketersediaan daun gamal yang juga pakan ternak berkualitas, pelestarian lingkungan dalam mendukung NZE 2060, dan menyediakan bahan baku biomassa untuk cofiring (substitusi bahan bakar) PLTU.
“Untuk mencapai NZE di 2060 perlu dilakukan kolaborasi semua pihak. Tidak hanya dari pemerintah, kementerian dan lembaga, serta BUMN saja, namun juga memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Iwan Agung.
Baca juga: PLN IP bersama BI perluas pemanfaatan limbah uang kertas untuk PLTU
Baca juga: PLN EPI: Pengembangan cofiring biomassa berbasis ekonomi kerakyatan
General Manager PLN UID Kalimantan Selatan dan Tengah, Ahmad Syauki mengatakan kegiatan penanaman ini juga melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
"Atas nama PLN, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalteng, khususnya kepada Pemkab Kapuas juga LPPM Universita Palangkaraya yang turut serta mensukseskan program ini," ujar Syauki.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kapuas, Kalteng, Septedy mendukung kegiatan pengembangan ekosistem biomassa untuk cofiring di PLTU Pulang Pisau. Kegiatan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan untuk masyarakat.
"Oleh karena itu, kami telah meminta Dinas PMD dan Dinas Pertanian untuk memperluas penanaman pohon gamal di daerah ini. PLN EPI siap membeli seluruh yang dihasilkan, memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui penanaman pohon gamal," tambah Septedy.
Surian, Kepala BUMDes Rawa Subur juga menyampaikan bahwa program penanaman pohon gamal ini akan membuka peluang kerja dan ekonomi bagi masyarakat sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
Sebelumnya, PLN EPI juga sudah melakukan program serupa di beberapa wilayah, yakni di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah; dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
PLN EPI juga sudah menandatangani MoU dengan pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia terkait pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu dan ekonomi kerakyatan. Diantaranya dengan Pemprov Banten, Pemkab Probolinggo, Konawe, Konawe Selatan, Pulang Pisau dan Pemkab Kapuas.
Baca juga: PLN EPI pamerkan transisi energi lewat biomassa di Electricity Connect
Baca juga: Peneliti jelaskan potensi cofiring untuk capai "net zero emission"
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024