Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan warga di wilayah pesisir pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir rob pada akhir tahun 2024.

"Peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir Lombok ini berlaku mulai 14-19 Desember 2024," Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu.

Baca juga: BMKG: Waspadai banjir rob di pesisir Lombok NTB

BMKG menyatakan kondisi cuaca selama sepekan ke depan diprakirakan berawan hingga hujan sedang dengan arah dan kecepatan angin 5-20 knots menuju barat daya-barat laut.

Kemudian, tinggi gelombang 0.5 – 2.0 meter dengan pasang maksimum 1.8 meter5.

"Waktu pasang air laut pukul 20.00 – 24.00 WITA," katanya.

Dengan adanya fenomena tersebut, masyarakat di sekitar pesisir Lombok, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti adanya banjir rob.

"Warga diharapkan tetap waspada, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi peningkatan hujan, sehingga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang pada Desember 2024.

"Terjadi peningkatan curah hujan, NTB Siaga bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG NTB Bastian Andarino.

Baca juga: Kawasan pesisir pantai di Lombok Timur ditanami pohon bakau

Baca juga: BMKG: Waspadai banjir rob di wilayah pesisir NTB

BMKG menyatakan pada dasarian I Desember 2024 (11 – 20 Desember 2024) terdapat peluang curah hujan >100 milimeter/dasarian di hampir seluruh wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan probabilitas 70 persen hingga lebih dari 90 persen.

Terdapat peluang curah hujan >150 mm/dasarian yang terjadi di Pulau Lombok pada umumnya dengan probabilitas 40 persen hingga 80 persen.

"Sedangkan di Pulau Sumbawa didominasi dengan probabilitas 10 persen hingga lebih dari 80 (wilayah Tambora)," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024