Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Gempa yang melanda Kota Padangpanjang, Sumatera Barat dengan kekuatan 4,2 Skala Richter (SR) mengakibatkan satu orang bocah mengalami luka-luka.

"Korban mengalami luka-luka tersebut atas nama Zara (2) warga Tanah Hitam, Kecamatan Padangpanjang Barat, Kota Padangpanjang," kata Kasi.Op BPBD dan Damkar Padanpanjang, Jhon Eriko saat dihubungi dari Pariaman, Kamis.

Ia menjelaskan, korban mengalami luka di bagian kepala, petugas membawa ke Rumah Sakit Yarsi Kota Padang untuk mendapatkan perawatan.

"Tim Medis Rumah Sakit memberikan perawatan jahitan luka di bagian kepala korban gempa tersebut," ungkapnya.

Bocah tersebut mengalami luka akibat terkena reruntuhan dinding kamar rumah saat gempa yang melanda Kota Padangpanjang. "Ketika gempa terjadi orang tua bocah tersebut bermaksud untuk menyelamatkannya, namun reruntuhan dinding kamar mengenai bagian kepala Zara," jelas Jhon Eriko.

Ia mengatakan, saat ini petugas BPBD dan Damkar Padangpanjang telah melakukan evakuasi pemilik rumah ke tempat yang aman.

"Petugas telah membuat tenda darurat di samping rumah tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, petugas BPBD dan Damkar masih melakukan pemantuan apakah ada rumah warga lain di Kota Padangpanjang yang rusak akibat gempa.

"Pihaknya saat ini masih melakukan pemantuan dan pendataan ke tempat lain, apakah ada rumah warga rusak akibat gempa," ungkapnya.

Gempa bumi dengan kekuatan 4.2 SR melanda Kota Padangpanjang terjadi pada Kamis (11/9). Berdasarkan data Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 4.2 SR tersebut berada di 0.49 Lintang Selatan, 100.80 Bujur Barat atau 8 Km Tenggara Padangpanjang dengan kedalaman 10 Km, namun tidak menimbulkan tsunami.

Gempa juga terjadi di Kabupaten Tanah Datar dengan kekuatan 5.0 SR. Berdasarkan data BMKG, gempa kekuatan 5.0 SR terjadi pada Kamis (11/9) sekitar pukul 00.46 WIB.

Pusat gempa berada di 0.5 Lintang Selatan, 100.53 Bujur Timur, 14 Km arah Barat Daya Kabupaten Tanah Datar, kedalaman 10 Km. Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami. (*)

Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014