Jakarta (ANTARA News) - Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) Tanjung Balai Karimun dan Batam berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan unit handphone (HP/Ponsel) bekas dan pasar gelap (black market) dari Singapura yang diangkut KM Budi Jasa-17 di Perairan Selat Singapura, pada akhir pekan lalu. Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Batam Kolonel Laut (KH) Priyono Sambodo dan Komandan Lanal Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (E) GP Handoko ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, menyatakan KM Budi Jasa-17 merupakan salah satu kapal yang menjadi target operasi TNI AL. "Kapal itu, disinyalir sering digunakan untuk menyelundupkan HP bekas maupun kegiatan black market dari Singapura ke Batam," katanya. KM Budi Jasa-17, berangkat dari Singapura dengan tujuan Sekupang-Batam, membawa muatan komponen elektronik milik beberapa perusahaan di kawasan Industri Muka Kuning, Batam. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan awal Tim Gabungan Lanal Tanjung Balai Karimun dan Lanal Batam, selain muatan milik beberapa perusahaan di Kawasan Industri Muka Kuning juga ditemukan delapan koli berisi 114 unit HP bekas dan black market serta ratusan asesoris HP (kotak, chasing, charger, dan handsfree) yang tidak tercantum dalam outward manifest. Dengan adanya temuan kasus tersebut, Lanal Batam maupun Lanal Tanjung Balai Karimun akan lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap modus serupa yang tidak menutup kemungkinan juga berlaku terhadap narkoba maupun barang-barang terlarang lain yang akan diselundupkan masuk ke Tanjung Karimun maupun Batam. Priyono menegaskan, semua bentuk tindak pidana di laut akan ditindak tegas sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu. KM Budi Jasa-17 hingga saat ini masih diamankan di Pelabuhan Sekupang-Batam dan berada dalam pengawasan Lanal Batam. "Setelah selesai proses penyidikan nantinya KM Budi Jasa-17 akan diserahkan kepada instansi yang berwenang dalam hal ini Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Batam," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006