Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun Pengembangan Pembelajaran Artificial Intelligence (AI) dan Coding pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era digital.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq mengatakan saat ini integrasi AI dan coding ke dalam kurikulum merupakan salah satu program pemerintah untuk memperkuat pendidikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di Indonesia.

Baca juga: Wamendikdasmen tinjau pembelajaran coding-AI pastikan kesiapan sekolah

“Bagi saya, hal mendasar adalah bagaimana kita membekali soft skill para siswa. Penting untuk melatih anak-anak kita agar terbiasa dengan satu proses dengan tekun agar mereka bisa mencari solusi dari persoalan secara efektif dan efisien,” ucap Wamen Fajar.

Ia menilai AI dan coding bukan hanya tentang keterampilan teknis (hard skill) dalam mengoperasikan teknologi, tetapi juga soft skill peserta didik.

Lebih lanjut, Wamen Fajar menyampaikan terkait penguatan kewarganegaraan digital, yakni kemampuan menggunakan teknologi secara etis, aman, dan bertanggung jawab.

“Kita mengapresiasi perkembangan teknologi. Namun, kita juga harus memastikan manusia tetap menjadi pengendali teknologi. Pendidikan harus memperkuat mentalitas dan nilai etika siswa dalam menggunakan teknologi,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam pendidikan di era kecerdasan buatan.

Ia menegaskan AI dan coding bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membantu siswa mencapai kompetensi abad ke-21, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, kreativitas, dan kolaborasi.

Kompetensi ini, lanjutnya, sangat relevan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

Baca juga: Kemendikdasmen gelar FGD bahas pembelajaran coding-AI untuk SD

Baca juga: Kemendikdasmen rancang pembelajaran coding sebagai kurikulum pilihan

Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan program untuk memasukkan AI dan coding sebagai bagian dari mata pelajaran di semua jenjang pendidikan, termasuk SMK. Untuk mendukung implementasi tersebut, pihaknya perlu melakukan penyelarasan kurikulum sebagai kerangka dasar.

Sebagai informasi, kegiatan diskusi kelompok terpumpun hari itu melibatkan 50 peserta, termasuk unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, unsur Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, praktisi, tenaga ahli, serta akademisi.

Para peserta memiliki keahlian di bidang AI dan coding, sehingga diharapkan dapat merumuskan langkah konkret untuk mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pendidikan SMK.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024