Jakarta (ANTARA News) - Meski Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih akan berlangsung pada Januari 2007, para kandidat Ketua Umum DPP PPP sudah aktif menggalang dukungan ke berbagai daerah untuk memenangi rivalitas dalam muktamar. Informasi yang dihimpun di Jakarta, Rabu menyebutkan, dua kandidat yang paling giat melakukan pendekatan ke daerah adalah Suryadharma Ali dan Arief Mudatsir Mandan. Suryadharma pada pekan ini berkeliling Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, sedangkan Arief Mudatsir baru saja berkunjung ke Jawa Timur dan Kalimantan. Dalam pertemuan dengan 18 DPC PPP se-Pantura (Jawa Tengah), Suryadharma Ali mendapat dukungan politik untuk mnjadi Ketua Umum DPP PPP dalam muktamar. Suryadharma juga mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Maslakul Huda pimpinan KH Sahal Mahfudz, Ponpes Al Anwar pimpinan Ketua Majelis Pertimbangan Syar`i PPP KH Maemun Zubair, Ponpes pimpinan Ketua DPW PPP Jawa Tengah KH Achmad Thoyfur, Ponpes Raudatul Talibin pimpinan KH Yasin Jawar, Ponpes Darusalikin pimpinan KH Zaenuddin dan ke Ponpes pimpinan KH Abdurrahman Chudori. Pada kesempatan itu, Suryadharma didampingi sejumlah anggota DPR, antara lain Lukman Hakim Saefuddin, Anwar Sanusi yang juga Ketua Umum DPP Perti dan Ketua Umum Parmusi Alihardi. Selain itu juga turut mendampingi Sekretaris Pengurus Harian DPP PPP Emron Pangkapi dan simpatisan PPP Icuk Sugiarto (mantan juara dunia bulu tangkis Indonesia). Suryadharma Ali menawarkan konsep kepemimpinan kolektif dalam kepengurusan DPP PPP mendatang. Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum dalam Muktamar PPP yang akan datang harus mampu melakukan pembaruan dan keseimbangan dengan mengakomodasi seluruh unsur yang ada dalam kepengurusan PPP secara proporsional. "Saya yakin melalui pembaruan, keseimbangan dan mengakomodir seluruh unsur yang ada di PPP, partai berlambang Ka`bah ini akan menjadi partai besar dan menjadi partai alternatif bagi umat Islam," kata Suryadharma Ali. PPP, menurut dia, memiliki peluang menjadi partai besar karena di dalamnya terdapat berbagai unsur seperti unsur NU, Perti, MI, Parmusi dan SI. Selain itu juga ada unsur profesi, pengusaha, intelektual, militer, olahraga dan seniman. "Semua unsur itu adalah aset, kekuatan dan modal dasar bagi PPP untuk melakukan pembaruan dan menjadi partai besar. Karena itu, kalau saya dipercaya memimpin PPP melalui Muktamar, maka semua unsur itu akan saya akomodir dalam kepengurusan. Kebijakan itu akan saya tempuh untuk meminimalkan konflik yang akan membuat partai menjadi lemah dan hancur," kata Suryadarma. PPP ke depan harus melakukan revitalisasi dan merajut pemikiran-pemikiran segar yang ada. Itu harus dilakukan untuk menjawab sinyalemen bahwa tahun 2009 PPP akan habis. "Kita harus berkata jujur bahwa perolehan suara PPP pada Pemilu 2004 lalu tidak mengembirakan, karena sama dengan perolehan suara pada Pemilu 1999, hanya 58 kursi di DPR," katanya. PPP harus proaktif dan tidak hanya berjuang di bidang politik saja. Selain itu PPP juga jangan hanya berjuang melalui retorika tetapi harus berada di tengah masyarakat miskin dan pengangguran untuk berbuat sesuatu guna mengakhiri kemiskinan itu, yakni memulihkan dan meningkatkan ekonomi rakyat. "PPP tidak boleh menjadi penonton, tetapi harus menjadi tuntunan masyarakat ketika melakukan perubahan dan kesejahteraan rakyat. PPP harus peka terhadap masalah-masalah kekinian yang dihadapi masyarakat. Kalau tidak maka, benarlah kiranya penilaian orang bawa PPP akan ditinggalkan konstituennya pada Pemilu mendatang dan seterusnya," katanya. Surya menyatakan serius maju sebagai calon Ketua Umum PPP dan berjanji akan menjalankan tugas dengan baik bila dipercaya memimpin PPP. "Saya serius dan akan bekerja keras untuk memajukan dan membesarkan PPP untuk kemenangan pad Pemilu 2009," katanya. Dalam silaturahminya, para kiai menyambut baik dan mempersilakan Suryadharma maju menjadi kandidat Ketua Umum PPP selama tujuannya untuk kepentingan umat. Sementara itu, terkait penggalangan dukungan, Arief Mudatsir Mandan telah bertemu Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al Hikam Malang-Jawa Timur dalam kunjungan ke Jawa Timur beberapa waktu lalu. Keduanya mengadakan pembicaraan empat mata selama 20 menit. Tidak diketahui pasti apa yang dibicarakan, tapi dalam pertemuan yang berlangsung hingga tengah malam itu diperkirakan menyangkut suksesi kepemimpinan PPP dalam muktamar mendatang. Hasyim Muzadi berpesan, agar muktamar PPP awal tahun depan dijadikan momentum bagi pembenahan partai berlambang Ka`bah itu, baik pembenahan pada konstruksi, bangunan maupun kepemimpinannya. "Ini semua harus didandani, kalau tidak ya pasti PPP bakal disalib partai-partai lain," kata Hasyim Muzadi. Selain ke Pondok Pesantren Al Hikam, dalam kunjungan di Jawa Timur, Arief juga sowan kepada sejumlah ulama. Dalam kunjungannya itu, dukungan bagi pencalonannya menjadi Ketua Umum PPP terus mengalir.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006