Bukittinggi,- (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Bukittinggi meluncurkan program penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) kelas C1 untuk sepeda motor 250-500 cc yang merupakan pertama dilakukan di Sumatera Barat.

"Kita berbangga karena Polresta Bukittinggi menjadi yang pertama meluncurkan program ini. Kita berharap ke depan masyarakat bisa menggunakan SIM C1 sesuai ketentuan," kata Kepala Polresta Bukittinggi Kombes Pol. Yessi Kurniati di Bukittinggi, Jumat.

Dia meminta SIM C1 yang diperuntukkan bagi kendaraan roda dua kapasitas mesin 250 hingga 500 cc dapat disosialisasikan ke seluruh masyarakat untuk segera diurus.

"Kami minta bantuan kepada warga terkait persyaratan pengguna SIM C1. Terima kasih dukungan dari Dirlantas dan Korlantas. Sosialisasi berjalan baik dari rekan-rekan komunitas motor besar," katanya.

Dalam kegiatan itu, Polresta Bukittinggi mensimulasikan uji tes berkendara sebagai syarat penerbitan SIM C1 yang dipraktikkan oleh Dinas Perhubungan, komunitas motor besar dan awak media.

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sumbar Kompol Ahmad Troy Aprio mengatakan untuk persyaratan, pengendara harus sudah setahun memiliki Sim C dengan usia minimal 18 tahun.

"Hingga Januari 2025, kami akan memberikan sosialisasi dan edukasi. Kemudian akan ada penindakan bagi pengendara sepeda motor 250-500 cc yang tidak memiliki SIM C1," katanya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bukittinggi AKP Muhammad Irsyad Fathurrachman menambahkan ujian teori SIM C1 sama dengan SIM C namun ujian praktiknya berbeda.

"Trek SIM C1 mempunyai panjang hingga 2,5 meter, atau berbeda 1,4 meter dengan SIM C biasa, namun untuk ujian teorinya semua sama," kata Irsyad.

Jenis motor yang digunakan saat ujian praktikpun berbeda, menyesuaikan kategori yaitu SIM C model maksimal 250 cc sedangkan SIM C1 disediakan model 250-500 cc.

Baca juga: Polisi luncurkan SIM C1 untuk tingkatkan kompetensi pemotor

Baca juga: Polri siapkan 132 sepeda motor untuk uji SIM C1

Baca juga: Kapolda Aceh luncurkan layanan SIM C1 pertama di Pulau Sumatra

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024