Mamuju (ANTARA News) - Jumlah pendaftar calon pegawai negeri sipil di daerah otonom baru Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, membeludak hingga mengakibatkan para peserta harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan.

"Sejak beberapa hari ini, jumlah pendaftar CPNS membeludak dan bahkan jumlahnya mencapai sekitar 23 ribu pelamar. Hal inilah yang membuat kami kewalahan hingga mengakibatkan pelayanan dilakukan sampai malam hari," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Maluku Tengah (BKD Mateng), Busdir kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, terbatasnya personel tak sebanding dengan jumlah pelamar sehingga pelayanan menjadi tidak maksimal.

"Kami minta para pelamar bisa memahami kondisi. Apalagi, jumlah yang memasukkan lamaran diluar dari perkiraan," ungkapnya.

Busdir mengatakan, proses pengambilan nomor peserta ujian ini harus menunggu hingga malam hari.

Akibatnya, kata dia, antrean panjang tak terbendung dan berimbas terjadinya kemacetan jalur trans Sulawesi sepanjang satu kilometer.

Sistem pelayanan yang diterapkan BKD Mateng ini ikut dikeluhkan para peserta karena menganggap panitia tebang pilih dalam memberikan pelayanan.

"Pelayanan BKD Mateng tebang pilih dalam proses pengambilan nomor peserta. Hal inilah yang memicu adanya insiden kecil-kecilan di loket antrean," kata Sitti Aisyah warga Polman yang ikut bersaing dalam proses rekruitmen CPNS di daerah hasil pemekaran Kabupaten Mamuju ini.

Buruknya layanan, kata dia, membuat pelamar harus menunggu hingga tiga hari sehingga membutuhkan tambahan biaya operasional selama di Mateng.

"Kami menyiasati untuk mengatasi biaya operasional dengan memilih menginap di masjid. Adapula yang mencari keluarga terdekat," ujarnya.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014