Hulu Sungai Tengah, Kalsel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (BPBD HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengerahkan 25 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) membantu 6.340 jiwa warga yang terdampak banjir di tiga kecamatan, yakni Barabai, Pandawan, dan Batu Benawa.

“Banjir merendam tiga kecamatan sudah dua hari. Saat ini kami turun ke lapangan melihat langsung lokasi dan memberikan bantuan bagi warga yang mengalami kesulitan. Hujan turun berturut-turut beberapa hari ini sehingga debit air meningkat,” kata Kepala BPBD HST Ahmad Apandi saat meninjau lokasi banjir di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis malam.

Dia menyebutkan berdasarkan data yang dihimpun hingga hari ini, terdapat beberapa bangunan yang terdampak, yakni 2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor, dan dua pasar tradisional.

“Malam hari ini kami terjun ke lapangan untuk mengantisipasi jika hujan turun lagi. Jika memungkinkan dan dalam keadaan darurat, kami segera membangun dapur umum untuk keperluan masyarakat yang terdampak khususnya rumah yang terendam banjir,” ujarnya.

Baca juga: BPBD Kalsel benarkan terjadi banjir bandang di HST dan HSS

Baca juga: Banjir Hulu Sungai Tengah timbulkan korban jiwa

Apandi mengatakan ada dua desa yang diantisipasi debit air akan meningkat karena statusnya hingga saat ini terendam sekitar setengah meter, yakni di Desa Jaranih dan Masiran.

Bahkan banjir tersebut, kata dia, merambat ke jalan umum di pusat kota di Barabai, sehingga pihaknya intens ke lapangan memberikan pertolongan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan.

Selain 25 personel TRC, BPBD HST juga dibantu petugas dari beberapa instansi dan puluhan relawan swasta meninjau seluruh lokasi yang terdampak banjir.

Apandi memastikan seluruh peralatan BPBD seperti perahu karet dan alat lainnya siap digunakan untuk mengevakuasi warga jika keadaan semakin darurat yang diakibatkan curah hujan tinggi.

Menurut dia, penanggulangan banjir di wilayah ini sudah cukup maksimal dilakukan, bahkan Dinas PUPR sudah mengerahkan dua unit ekskavator untuk mengeruk sampah dari beberapa titik sungai yang menghambat aliran air.

Namun, Apandi tidak menampik bahwa curah hujan yang tinggi tidak dapat dihindari karena merupakan faktor alam.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengunjungi masyarakat di wilayah yang terendam untuk memberikan layanan kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit musiman.

“Kami minta masyarakat untuk semakin waspada, saat ini curah hujan cukup tinggi. Namun, tetap tenang, hubungi petugas jika memerlukan bantuan, segera kami bantu,” ujar Apandi.*

Baca juga: Atasi banjir Hulu Sungai Tengah, Pemprov Kalsel dukung adanya embung

Baca juga: Nasdem salurkan 2.000 paket sembako korban banjir Hulu Sungai Tengah

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024