Jakarta, 3/11 (ANTARA) - Pemerintah Japang akan menganugerahkan Bintang Tanda Jasa "The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbons" kepada DR H. Tb. Lily Satari MSc. atas jasa-jasanya dalam meningkatkan hubungan Jepang-Indonesia. Tanda jasa tersebut diberikan kepada Satari lantaran dinilai banyak melakukan kontribusi terhadap peningkatan pertukaran akademis maupun program pertukaran orang Jepang dan Indonesia, serta peningkatan pemahaman orang Indonesia mengenai Jepang, demikian informasi dari Kedutaan Jepang, di Jakarta, Jumat. Satari mendapat kesempatan belajar pertama kalinya sebagai penerima beasiswa program pampasan perang angkatan I di Fakultas Tehnik, Universitas Shinahu, dan ia melanjutkan program pasca-sarjana (Strata Dua/S2) di Universitas Waseda di bidang teknik industri dan manajemen. Setelah kembali ke Indonesia, Satari bekerja di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) --kini PT Dirgantara Indonesia (DI)-- Bandung hingga memangku jabatan Wakil Presiden. Sambil bekerja, ia sejak 1980 juga menjadi dosen untuk jurusan teknik industri di fakultas teknik di Universitas Pasundan hingga meraih jabatan Dekan Fakultas Tehnik. Pada tahun 2002, ia mengambil gelar doktor di bidang manejemen ekonomi di Universitas Padjadjaran (Unpad), dan sampai sekarang masih menjabat sebagai asisten profesional untuk Rektor, khususnya untuk kerjasama dalam negeri dan luar negeri. Dalam periode 2002 - 2005, ia menjadi Rektor Universitas Dharma Persada yang didirikan oleh para alumni Indonesia lulusan Jepang. Sebagai alumni Jepang, Satari dikenal aktif di PERSADA (Perhimpunan Alumni dari Jepang), dan juga menjadi penasehat Badan Pengurus Pusat PERSADA sejak tahun 1985, kemudian sejak 1986 menjadi Ketua PERSADA cabang Jawa Barat, serta hingga kini aktif memberikan peluang pertukaran pemuda/pelajar Jabar ke Negeri Matahari. Istri Satari, Drs Hj Endah, yang juga alumni dari Jepang selama ini dikenal sebagai pengajar bahasa Jepang di Bandung. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006