Jakarta (ANTARA News) - Hujan deras yang turun di daerah hulu, yaitu daerah Cileungsi, Bogor, pada Senin (29/9) lalu menyebabkan gelontoran sedimen-sedimen atau limbah yang membuat air Sungai Kalimalang atau Tarum Barat berwarna hitam pekat.

"Pasokan air baku dipasok 60 persen dari Sungai Bekasi dan 40 persen dari siphon (saluran tertutup) di Bekasi sehingga ketika air menjadi hitam, terjadi gangguan dalam pasokan air," kata Direktur Operasional PT Aetra, Lintong Hutasoit, di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, suplai pasokan air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran mengalami penurunan hampir 10 persen sebesar 4.900 liter per detik dari pasokan normal sebesar 5.500 liter per detik.

Sedangkan untuk pasokan air baku ke IPA Pulogadung masih dalam kapasitas normal.

"Dengan kondisi tersebut, maka Aetra terpaksa menurunkan produksi air bersihnya sebesar 11 persen pada IPA Buaran, sedangkan kapasitas produksi di IPA Pulogadung masih kondisi normal," ujarnya.

Walaupun kondisi air baku mengalami gangguan dari sisi kuantitas mapun kualitas, namun dipastikan suplai air bersih kepada pelanggan tetap memenuhi standar kualitas air minum.

PT Aetra Air Jakarta merupakan operator pelayanan air bersih Jakarta bagian timur yang meliputi seluruh Jakarta Timur, sebagian Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Pusat.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014