Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan masyarakat Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Hermawan Saputra mengatakan intervensi yang seharusnya dikuatkan oleh BPJS Kesehatan guna mengurangi kebiasaan merokok serta menekan penyakit akibat kebiasaan itu perlu bersifat promotif dan preventif, contohnya skrining.
Hal tersebut disampaikan Hermawan sebagai respons terkait usulan agar BPJS tKesehatan ak lagi menanggung biaya pengobatan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh merokok. Secara filosofis, katanya, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup seperti merokok semestinya tidak ditanggung BPJS Kesehatan, namun untuk mengetahui hal tersebut di lapangan tidak mudah.
Baca juga: Pemerintah perlu kebijakan basis bukti ilmiah tekan prevalensi merokok
"Tetapi untuk penyakit-penyakitnya, pada akhirnya di lapangan itu sulit sekali dibuktikan mana yang sesungguhnya direct cause atau penyebab langsung, mana yang menjadi indirect cause atau penyebab tidak langsung. Merokok itu seringkali menjadi penyebab tidak langsung," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dia mencontohkan, pada penyakit-penyakit yang menyerang paru-paru, seperti kanker, sulit dibuktikan bahwa rokok menjadi penyebab langsung atau tidak langsung, mengingat banyak sekali penyebabnya. Namun, Hermawan membenarkan bahwa merokok menjadi faktor risiko terbesar orang terkena kanker paru-paru.
Baca juga: Kemenkes tekan prevalensi perokok guna cegah kematian dini akibat PTM
Masalah itu, katanya, juga muncul terkait pembuktian penyebab berbagai penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia, dan lain-lain.
"Penyakit-penyakit lain lebih sulit lagi untuk kita telusur seperti gangguan ginjal, terjadinya stroke, dan bahkan risiko obesitas, termasuk gangguan pada anak, stunting bayi, balita," katanya.
Menurut dia, rokok menjadi penyebab langsung atau tidak langsung dari berbagai penyakit dan kasus yang ditanggung BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, katanya, fokus BPJS Kesehatan seharusnya pada pencegahan, serta pencapaian jaminan kesehatan semesta (universal health coverage/UHC).
Baca juga: Studi ungkap setiap rokok yang dihisap memperpendek umur
Sebelumnya, di media massa dikabarkan bahwa ada usulan agar BPJS Kesehatan tidak lagi menanggung biaya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Usulan ini menuai pro dan kontra.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025