Indonesia dapat memanfaatkan cadangan emasnya untuk tujuan strategis dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Pengamat perbankan, yang juga praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menilai ekosistem bank emas (bullion bank) akan berdampak positif dalam memperkuat posisi Indonesia di perdagangan logam mulia secara global.

"Bullion bank juga berperan dalam mendukung transaksi lintas negara, menjadikannya kunci untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan logam mulia global," kata Arianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa pendirian bullion bank sangat penting, mengingat Indonesia adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia.

Namun, lanjutnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk menopang stabilitas ekonomi nasional.

Arianto menuturkan bank emas memungkinkan aktivitas perdagangan emas dalam skala besar, kredit berbasis emas, layanan hedging (mengurangi) risiko harga, serta pengelolaan emas untuk investor institusional maupun pemerintah.

Dengan begitu, ia menyatakan bahwa bank emas dapat lebih berkontribusi terhadap pemanfaatan potensi komoditas emas nasional daripada fitur menabung emas yang banyak ditawarkan para pelaku jasa perbankan saat ini.

"Fitur menabung emas hanya menyediakan layanan investasi kecil-kecilan untuk individu melalui aplikasi mobile tanpa terhubung ke pasar global atau institusi keuangan besar," ujarnya.

Selain membantu menjaga stabilitas ekonomi, Arianto menyampaikan bahwa pengimplementasian bank emas juga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

"Dengan menciptakan infrastruktur keuangan berbasis komoditas ini (emas), Indonesia dapat memanfaatkan cadangan emasnya untuk tujuan strategis dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," imbuhnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sejumlah lembaga jasa keuangan di Indonesia memiliki cadangan emas yang besar, tapi selama ini stok emas tersebut hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan perseroan.

Selain adanya cadangan emas dari lembaga jasa keuangan, ia menuturkan bahwa hilirisasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dapat menghasilkan hingga 60 ton emas per tahun, sehingga meningkatkan jumlah emas yang berpotensi dapat ditransaksikan.

"Saya mengusulkan kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BRI yang merupakan holding Pegadaian, dan juga BSI dapat menjadi bank emas di Indonesia. Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi yang aman selama krisis," ujarnya.

PT Pegadaian telah mendapatkan izin usaha bulion dari OJK melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024 yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas.

Baca juga: OJK menyetujui Pegadaian lakukan kegiatan usaha bulion

Baca juga: Peneliti: Bank emas bisa dorong pertumbuhan perbankan syariah

Baca juga: Ekonom: Pangsa pasar Pegadaian semakin besar dengan bank emas

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025