Itu tidak kurang dari 20 ribu tenaga kerja atau bahkan lebih dari 20 ribu tenaga kerja yang akan di-'install' di sini

Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono meyakini program revitalisasi tambak kurang produktif (idle) yang menyasar 78 ribu hektare di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, bisa memberikan dampak besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Trenggono saat melakukan peninjauan calon lokasi revitalisasi tambak idle di Karawang, Jawa Barat, Kamis, menyatakan dari keseluruhan lahan tambak idle yang ada, setiap 10 ribu hektare membutuhkan modal awal pengembangan sebesar Rp15 triliun, yang nantinya akan membawa keuntungan hingga Rp13,5 triliun per tahun.

"Tadi kita hitung-hitungan kasar, kira-kira akan ditanamkan di sini satu angka sekitar Rp15 triliun. Rp15 triliun-Rp16 triliun akan ditanamkan di sini, yang hasilnya setiap tahun itu kira-kira sekitar Rp13,5 triliun," katanya.

Ia mengatakan revitalisasi tambak kurang produktif akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga tahun 2029 di empat provinsi dan 26 kabupaten/kota, mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.

Pengembangan tahap pertama akan menyasar 20 ribu hektare tambak yang berada di lahan milik pemerintah di wilayah Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu.

Sementara untuk tambak yang direvitalisasi di Karawang seluas 2.548 hektare, serta dirinya meminta pemerintah daerah untuk mengembangkan luas lahan hingga 10 ribu hektare yang akan menyerap tenaga kerja hingga 20 ribu orang.

"Itu tidak kurang dari 20 ribu tenaga kerja atau bahkan lebih dari 20 ribu tenaga kerja yang akan di-install di sini," katanya

Calon lokasi revitalisasi tambak "idle" di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/1/2025) (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)


Lebih lanjut, ia mengatakan rencananya untuk tambak di Karawang akan digunakan untuk pengembangan komoditas nila salin dan ikan bandeng, serta dibagi menjadi dua kluster yang terdiri dari area budi daya, area pendukung dan area penghijauan.

Pihaknya memastikan program revitalisasi tambak akan mengedepankan kelestarian ekologi dengan menekankan sistem budidaya berkelanjutan.

Dalam program ini juga akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah dan juga vegetasi di luaran tambak yang berfungsi sebagai filter, supaya air yang dialirkan kembali ke laut tidak mencemari lingkungan.

Baca juga: Menteri KKP bakal cabut pagar laut bila tak kantongi izin KKPRL

Baca juga: KKP tegaskan pemagaran ruang laut langgar aturan

Baca juga: Menteri KKP dorong peningkatan konsumsi ikan di Jatim

Baca juga: KKP dorong penyelesaian masalah pemagaran laut 30,16 km di Tangerang

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025