sebanyak 390 ribu pelanggan air bersih PAM Jaya, secara otomatis mendapatkan program Kartu Air Sehat (KAS)
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPRD Jakarta Khoirudin menyatakan program Kartu Air Sehat perlu terus dikembangkan dan cakupannya diperluas sehingga semakin banyak warga yang bisa menikmati manfaatnya.
"Subsidi silang adalah program yang bagus. Saya apresiasi atas langkah berani untuk memberikan Kartu Air Sehat kepada warga tertentu yang memenuhi syarat," kata Khoirudin di Jakarta, Kamis.
Baca juga: PAM Jaya salurkan air siap minum ke Kawasan Citra Garden Puri Semanan
Menurut dia program Kartu Air Sehat oleh Perumda PAM Jaya merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat dan pemberian kartu ini bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam mengakses air bersih.
Lebih lanjut, Khoirudin juga mengusulkan agar keuntungan dari bisnis BUMD tersebut bisa bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat dan pengembangan komunitas.
"Tentu ini kepedulian PAM Jaya kepada warga yang perlu dibantu," katanya.
Baca juga: Legislator: Upaya PAM Jaya untuk tekan kebocoran patut didukung
Sebelumnya, sebanyak 390 ribu pelanggan air bersih PAM Jaya, secara otomatis mendapatkan program Kartu Air Sehat (KAS) setelah adanya penyesuaian tarif pada awal Januari 2025.
"Sebetulnya kalau Kartu Air Sehat ini secara sistem itu sudah teregistrasi secara otomatis. Karena jenis pelanggan sudah ada di basis data kami," kata Corporate Secretary PAM Jaya Gatra Vaganza Jumat (3/1).
Ia mengatakan bahwa setelah penyesuaian tarif air bersih itu berlaku pada awal Januari 2025, maka program tersebut langsung bisa dirasakan oleh masyarakat, meskipun mereka tidak memiliki kartunya.
Karena kata dia, program tersebut menyasar kepada pelanggan yang masuk kategori kelompok rumah tangga kode tarif 2A1 yaitu rumah tangga sangat sederhana dan 2A2 rumah tangga sederhana.
Baca juga: PAM Jaya fokus kejar cakupan air minum 100 persen di Jakarta
Menurut dia, dari jumlah pelanggan yang tercatat yaitu mencapai 930 ribu saluran, 390 ribu lebih di antaranya merupakan yang berhak menerima program tersebut.
"Jadi misalkan memang kartu itu belum didapat, jangan khawatir. Karena ketika pelanggan itu masuk 2A1 atau 2A2, walaupun mereka belum menerima kartu, program itu akan tetap berjalan," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025