Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri membentuk Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan (HEKSP) untuk mengoordinasikan dan memperkuat diplomasi Indonesia.
"Diplomasi ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo akan memperjuangkan arsitektur perekonomian dunia yang lebih berkeadilan, di mana suara dan kepentingan negara berkembang terwakili," tegas Menlu Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunannya di Jakarta, Jumat.
Dia menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam merespons berbagai kebijakan ekonomi dan perdagangan dunia yang tidak adil, termasuk terhadap berbagai komoditas unggulan Indonesia.
Dia juga menggarisbawahi bahwa penambahan satu unit Direktorat Jenderal tersebut merupakan strategi diplomasi ekonomi Indonesia yang inovatif, agar seluruh diplomasi ekonomi dapat lebih terkoordinasi dan sinkron.
"Melalui pembentukan Ditjen baru ini, kami mengharapkan polugri (politik luar negeri) dan perangkatnya mencapai keselarasan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo," ujar Menlu Sugiono.
Ditjen Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan juga akan mengelola bantuan pembangunan sebagai bentuk smart power Indonesia.
Melalui bantuan pembangunan itu, Indonesia menegaskan kembali perannya sebagai mitra pembangunan bagi mitra-mitranya.
Adapun, bantuan pembangunan yang diberikan adalah dalam bentuk pemberian beasiswa, penguatan kapasitas dan bantuan pembangunan untuk negara-negara Global Selatan, termasuk di Afrika, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.
Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) Tahun 2025 tersebut merupakan PPTM pertama bagi Menlu Sugiono sejak dilantik sebagai Menlu pada Oktober lalu.
PPTM Tahun 2025 dihadiri oleh hampir 300 orang dan turut mengundang media, mantan Menteri dan Wakil Menteri Luar Negeri dan para Duta Besar negara sahabat.
Baca juga: Menlu: Diplomasi RI diarahkan untuk mendukung realisisasi Asta Cita
Baca juga: Menlu Sugiono tegaskan diplomasi Indonesia berlandaskan Pancasila
Pewarta: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025