Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) imbau pengusaha Indonesia bisa memanfaatkan peluang bisnis pengadaan barang dan jasa untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), demikian pernyataan pers Kemlu yang diterima Antara, Rabu.

Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) memiliki aktivitas yang sangat luas dan tersebar di seluruh dunia.

Menurut laporan United Nations Global Market (UNGM), pada tahun 2013 PBB melakukan pengadaan barang dan jasa dengan nilai US$ 16.1 miliar pada tingkat global termasuk senilai US$ 117 juta untuk kebutuhan PBB di Indonesia.Sejauh ini, pangsa pasar yang berhasil diraih perusahaan-perusahaan asal Indonesia hanya sekitar 1 persen.

Dalam rangka mendorong partisipasi pelaku usaha Indonesia dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa PBB, Kementerian Luar Negeri dengan dukungan kantor PBB di Indonesia mengundang para pengusaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam seminar  "Peluang Pengadaan Barang dan Jasa di PBB" yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober 2014 di Jakarta.

Beberapa agenda yang akan dibahas dalam seminar tersebut adalah peluang pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan kemanusiaan, energi dan lingkungan,serta industri farmasi.

Disamping itu juga hadir wakil dari perbankan sebagai mitra UKM dan para pengusaha yang telah memiliki pengalaman dalam menjalin bisnis dengan PBB. Para pembicara antara lain Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib, Koordinator PBB Douglas Broderick, pejabat PBB dari Divisi Pengadaan PBB New York dan perwakilan badan-badan PBB di Indonesia, perbankan dan vendor lokal dan global.

(A051/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014