Boyolali (ANTARA News) - Jamaah haji asal Embarkasi Surakarta Jawa Tengah yang meninggal dunia di Tanah Suci hingga Kamis, bertambah tujuh orang, sehingga totalnya menjadi 29 jamaah.

Berdasarkan data yang diterima melalui sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, hingga sekitar pukul 10.00 WIB, menyebutkan, tujuh haji yang meninggal di Tanah Suci tersebut terdiri atas enam asal Jateng dan satu lainnya Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketujuh haji Embarkasi Surakarta tersebut meninggal dunia di Tanah Suci, pada Selasa (7/10), akibat sakit. Mereka yakni Kadariman (87) kloter 70 warga Sindurjan RT 03 RT 03 Purworejo, Fauzih (39) kloter 47 warga Pasar Kidul RT 04 RW 05 Banyumas, Subah (92) kloter 53 warga Kampung Ciwareng RT 05 RW 02 Purwakarta.

Empat haji lainnya yang meninggal yakni Maemonah (72) kloter 67 warga Kembaran RT 03 RW 03 Magelang, Rodiyah (74) warga kloter 64 Lundong RT 02 RW 01 Kebumen, Syaroni (91) warga Banaran RT 01 RW 01 Magelang, dan Sri Suryani Prawiro Sudiro (61) kloter warga Cokrokenteng RT 04 RW 02 Kabupaten Sleman.

Menurut Ketua Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embakasi Surakarta, Badrussalam, jumlah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal di Tanah Suci bertambah tujuh, sehingga totalnya kini menjadi 29 orang.

Pihaknya setelah menerima surat keterangan meninggal dunia dari pusat langsung disampaikan ke petugas daerah untuk diserahkan ke pihak keluarga haji yang bersangkutan.

Badrussalam menjelaskan, pemulangan rombongan haji kloter pertama asal Surakarta, ke Tanah Air, dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jumat (10/10), sekitar pukul 09.30 WIB.

Menurut dia, rombongan haji kloter pertama tersebut asal Brebes dengan jumlah sebanyak 375 jamaah. Rombongan kloter pertama ini, rencana disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Gedung Muzdaifah asrama haji Donohudan, sekitar pukul 10.00 WIB.

PPIH Embarkasi Surakarta Jateng pada penyelenggaraan tahun ini, kata dia, telah memberangkatkan calon haji sebanyak 26.443 orang asal Jateng dan DIY yang terbagi menjadi 71 kloter. 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014