dengan adanya penambahan pasokan 39,5 ton ini maka total stok telur dalam pekan ini sebanyak 76 ton
Pangkalpinang, Babel (ANTARA) - Pelaku usaha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah pasokan telur ayam ras sekitar 39,5 ton, guna memperkuat stok untuk menjaga stabilitas harga telur di daerah itu.
"Dengan adanya penambahan pasokan ini maka dipastikan stok telur cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan saat ini stok telur ayam ras di lima gudang distributor sebanyak 36,5 ton dan dengan adanya penambahan pasokan 39,5 ton ini maka total stok telur dalam pekan ini sebanyak 76 ton dan cukup untuk memenuhi tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi.
"Saat ini permintaan telur cukup tinggi, karena harganya lebih terjangkau oleh semua kalangan masyarakat," katanya.
Ia menyatakan dengan ketersediaan telur ayam ras yang mencukupi ini maka berdampak langsung terhadap harga komoditas ini yang masih bertahan stabil.
Harga telur ayam ras di Pasar Pembangunan Pangkalpinang masih bertahan di kisaran Rp34.000 hingga Rp32.400 per kilogram dan harga telur ayam kampung bertahan Rp80.000 per kilogram.
"Harga telur ayam kampung mengalami kenaikan menjadi Rp80.000 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp65.000 per kilogram, karena pasokan telur dari peternak lokal kurang," katanya.
Menurut dia, dalam memenuhi kebutuhan telur ayam ras ini, pelaku usaha di Kepulauan Babel hanya mengandalkan pasokan dari Pulau Sumatera seperti Palembang, Lampung dan Jambi.
"Kami masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, karena minat peternak mengembangkan usaha peternakan ayam petelur ini yang masih kurang," katanya.
Baca juga: Bulog Pangkalpinang sebut stok beras aman hingga tiga bulan ke depan
Baca juga: Pemprov Babel: Distributor tambah stok telur ayam 27,5 ton
Baca juga: Dua penerbangan di Bandara RHF sempat tertunda akibat cuaca buruk
Baca juga: Gubernur: Industri kopi Belitung Timur dorong pertimbuhan ekonomi
Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025