Jakarta (ANTARA News) - Pariwisata Indonesia membutuhkan perbaikan infrastruktur seperti kebersihan dan kesehatan sebab berdasarkan riset Forum Ekonomi Dunia (WEF) di bidang itulah masih tertinggal dibanding negara-negara lain, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

"Masalah yang paling terlihat jelas adalah Indonesia tidak memeiliki standar toilet umum. Ini keluhan terbesar wisatawan mancanegara yang datang ke Tanah Air," kata Mari saat Rapat Tim Koordinasi Pariwisata Lintas Sektoral di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis.

Hadir dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono tersebut antara lain Menteri Lingkungan Hidup Baltazhar Kambuaya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy, Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Dirjen Informasi & Komunikasi Publik Kemenkominfo Freddy H Tulung, serta para pejabat eseleon satu dari berbagai kementerian yang menjadi anggota Tim Koorinasi.

Dikatakan Mari, pariwisata memang tidak mungkin berdiri sendiri karena selalu melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L) dalam pengelolaannya sehingga koordinasi menjadi sangat penting untuk menggali potensi Indonesia serta mewujudkannya menjadi kegiatan ekonomi yang riil dan membawa perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Menurutnya, salah satu keterlibatan instansi lain untuk mendukung kesuksesan pariwisata adalah perbaikan pelayanan di bandara internasional agar memenuhi standar bandara ramah wisawatan.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenhukham) Denny Indrayana yang juga membawahi imigrasi mendukung upaya perbaikan ini, meskipun saat ini masih kekurangan petugas imgrasi.

"Kami mendukung layanan imigrasi di atas pesawat bekerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia karena memberikan kemudahan untuk wisatawan. Untuk mengatasi kekurangan tenaga kami akan melakukan optimasliasi manajemen sumberdaya manusia," kata Denny.

Sedangkan untuk keamanan, misalnya, aspek Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik setelah sempat merosot ketika terjadi serangan bom bali pada 2002 lalu.

Pada kesempatan itu, Menparekraf Mari Pangestu menyampaikan apresiasinya atas keberadaan Polisi Pariwisata yang sangat membantu memperbaiki citra Indonesia dalam aspek keamanan di mata wisawatan mancanegara.

Menyadari pentingnya aspek keamanan pada bidang pariwisata, Sutarman menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung.

"Kami juga sudah melakukan pemetaan aspek keamanan dan keselamatan. Secara rinsip kepolisian sangat mendukung peningkatan kepariwisataan," kata Kapolri.

Selain kelemahan, kata Mari, Indonesia tentu juga memiliki kekuatan dalam bersaing dengan negara-negara lain. Berdasarkan riset WEF pula, "Dari kelayakan harga, Indonesia sangat kompetitif, berada di peringkat sembilan," kata Mari.

Untuk mempermudah koordinasi, Kementerian Pariwisata sudah menyusun rencana aksi untuk pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Rencana aksi ini memetakan dengan rinci berbagai kebutuhan untuk mendukung pengembangan pariwisata di kawasan yang berpotensi besar sebagai daya tarik wisawatan luar negeri maupun domestik.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014