Kuliner di Batam memiliki potensi besar. Kita tidak ingin hanya terpaku pada konsep yang monoton

Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mendorong perkembangan sektor ekonomi kreatif (ekraf) khususnya di subsektor kuliner.

Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata mengungkapkan bahwa kuliner menjadi salah satu dari tiga subsektor ekonomi kreatif prioritas di Batam, sesuai arahan Kementerian Ekonomi Kreatif untuk memprioritaskan tiga subsektor unggulan.

“Kuliner di Batam memiliki potensi besar. Kita tidak ingin hanya terpaku pada konsep yang monoton. Contohnya ikan yang biasanya diolah jadi asam pedas. Coba lebih kreatif, misalnya gonggong yang tidak sekadar dimakan dengan sambal, tapi diolah menjadi menu inovatif seperti tomyam atau produk lainnya. Itu adalah contoh ekonomi kreatif,” kata Ardiwinata saat dihubungi di Batam, Kepri, Sabtu.

Untuk mendukung pengembangan ekraf kuliner, Disbudpar Batam rutin menggelar kegiatan seperti Bazar World Food (BWF) di Dataran Dang Anom pada bulan puasa.

Menurut dia, bazar ekonomi kreatif harus dikembangkan lagi di Batam agar memiliki konsep unik mulai dari desain tenda hingga penyajian produk.

“Bazar ekonomi kreatif harus berbeda. Mulai dari desain tenda hingga produk yang ditawarkan, semuanya perlu ada sentuhan inovasi. Tidak hanya menjual, tetapi menciptakan sesuatu yang baru,” ujarnya.

Ardi juga menambahkan bahwa ada rencana untuk membuat sistem seleksi pelaku usaha ekonomi kreatif di Batam yang akan mengelompokkan pelaku usaha berdasarkan kategori kreativitas dan inovasi produk. Namun, implementasinya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

Disbudpar Batam berkomitmen untuk terus mendorong pelaku ekraf mengembangkan produk-produk inovatif, khususnya di subsektor kuliner.

“Ekraf berbeda dari sekadar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ini tentang menciptakan sesuatu yang baru, bukan hanya menjual produk yang sudah ada. Dengan pendekatan ini, Batam bisa menjadi pusat ekraf untuk menarik wisata kuliner,” tutupnya.

Pengembangan ekonomi kreatif ini diharapkan tidak hanya mendorong sektor pariwisata Batam di bidang kuliner, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat untuk terus berinovasi.

Baca juga: Diskan Batam salurkan bantuan alat tangkap ke 75 KUB di tahun 2024

Baca juga: Rosan: Apple komitmen investasi bangun pabrik vendor AirTag di Batam

Baca juga: Wamenpar tinjau infrastruktur di Kampung Tua Tanjung Riau Batam

Baca juga: Wamenpar sarankan Pemkot Batam perbanyak atraksi guna tarik wisatawan

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025