Jakarta (ANTARA News) - Keterbatasan lahan memaksa pemerintah di Inggris berpikir lebih keras agar tetap dapat memakamkan yang telah meninggal secara patut.

Ide terbaru yang dikembangkan adalah dengan menyusun peti mati hingga empat lapis.

Sistem peti tumpuk, yang di Indonesia mirip dengan pemakaman tumpang ini, sedang dipertimbangkan oleh Dewan Kota Banwell, Somerset, Inggris.

Taman makam, yang berada di samping Gereja St Andrew, hanya memiliki 70 bidang dan kemungkinan besar akan penuh 15 tahun ke depan.

Kini, beberapa peti mati yang dapat dimasukkan ke dalam setiap bidang, di mana metode yang dirancang oleh sebuah perusahaan bernama Greenacre Solution tersebut dapat memperpanjang ketersediaan lahan pemakanan hingga sekitar 40 tahun.

Makam dengan metode baru tersebut dibuat dengan menggali plot makam jauh lebih besar dari standar, dengan ukuran ruang untuk 12 jenazah.

Sebuah bingkai raksasa kemudian dimasukkan ke dalam lubang makam dengan bidang persegi panjang berukuran panjang 9 kaki dan lebar 4 kaki atau sekitar 2x1 meter, yang cukup untuk satu jenazah, dengan dinding yang terbuat dari plastik berkekuatan tinggi.

Setelah pemakaman pertama, peti mati selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam, di atas makam sebelumnya, tanpa mengganggu jenazah yang lain.

Struktur tersebut cocok untuk kebutuhan pemakaman beberapa agama.

Pegawai Dewan Kota Banwell, Tony Jay, mengatakan para perwakilan kota pernah mempertimbangkan sebuah pilihan yang lebih mahal, yakni membeli sebuah lahan di tepi desa, namun sekarang mereka sedang berdiskusi dengan pihak Greenacre.

"Manfaatnya adalah kami dapat meningkatkan jumlah pemakaman, di tengah lahan pemakaman yang semakin sempit, serta dapat memperpanjang usia pemakaman," ujar Tony, seperti dilansir Daily Mail.

Jika hal ini berjalan sesuai rencana, tambahnya, maka satu unit makam untuk empat jenazah tersebut akan digunakan untuk satu keluarga, bukan untuk pemakaman umum.

Menurut tony, cara tersebut tidak akan melanggar ketentuan pemakaman pada umumnya, karena tetap menggunakan cara tradisional.

"Perwakilan dewan kota mengapresiasi hal ini karena sistem pemakamannya memikirkan berbagai nilai," tambah Tony.

Sementara itu, General Manajer Greenacre Solutions, Dennis Millington, mengatakan pemakaman secara tradisional adalah menguburnya dalam tanah, jadi menumpuknya hingga empat ke atas, selama masih berada di dalam tanah, dapat dilakukan setelah ukurannya disesuaikan.

"Kami bisa memakamkan lebih dalam dari cara tradisional dan itu membuatnya jadi jauh lebih mudah. Kami dapat manfaat ganda dari pemakaman tersebut, yang penting, kenyataan tentang berita kurangnya situs pemakaman dapat terselesaikan," ujarnya.

Ia menambahkan, sistem ini dapat diaplikasikan di daratan yang lebih rendah dari perairan atau tanah yang tidak berpasir, serta betul-betul kedap air.

Sistem tersebut telah digunakan di Stafford, setelah Taman Makam Eccleshall Road kehabisan lahan. Plot pertama digunakan pada Agustus dan sepuluh dari 12 makam telah terjual.

Greenacre telah diundang untuk mengaplikasikan sistem tersebut kepada 20 hingga 30 pemakaman. Sistem pemakaman Greenacre lain juga sudah dipasang di Burntwood, Walsall.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014