insya Allah gelombang dua akan ditempatkan seluruhnya di markaziyah.
Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, yang tiba di Makkah sejak 15 September, mulai diberangkatkan menuju Madinah antara lain untuk melakukan ziarah dan melaksanakan ibadah arbain atau sholat wajib lima kali sehari selama delapan hari.

"Hari ini ada enam kloter (kloter) yang diberangkatkan ke Madinah," kata petugas Pemulangan dan Kedatangan Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah Rulaila Kasani Sarwiyan, di Makkah, Senin.

Laila mengatakan, yang pertama berangkat adalah kelompok terbang 36 embarkasi Solo pada pukul 06.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Menurut data, kloter yang lainnya adalah kloter 37 embarkasi Solo, kloter 11 embarkasi Makassar, dan nanti malam kloter 11 embarkasi Padang, kloter 38 embarkasi Solo serta kloter 39 embarkasi Bekasi.

Namun, berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga pukul 12.00 WAS, baru satu kloter yang dalam perjalanan ke Madinah. Waktu pertajalan Makkah ke Madinah sekitar enam jam.

Kota Madinah yang sebelumya bernama Yatsrib adalah salah satu dari dua Kota Suci umat Islam di Arab Saudi, selain Makkah. Di sini antara lain terdapat Masjid Nabawi (tempat melakukan ibadah arbain) yang di dalamnya juga terdapat makam Rasulullah SAW. Kota ini memiliki banyak nama lain seperti Kota Nabi dan Kota Rasul.

Keberangkatan jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama yang berangkat mulai 1 hingga 14 September, jamaah haji ditempatkan di Madinah sekitar sembilan hari, dan seluruhnya sudah ditempatkan ke Makkah sebelum melaksankan ibadah haji.

Sementara jamaah haji gelombang kedua diberangkatkan dari Tanah Air mulai 15 September dan langsung ditempatkan ke Makkah. Setelah menyelesaikan ibadah haji mereka diberangkatkan ke Madinah untuk selanjutnya pulang ke Tanah Air (baik melalui Bandara Madinah maupun Bandara Jeddah).

Jamaah haji gelombang pertama sendiri sudah mulai pulang ke Tanah Air sejak 9 Oktober 2014. Sementara jamaah haji gelombang kedua dijadwalkan pulang ke Indonesia mulai 23 Oktober.

Saat di Madinah, 17.000 jamaah haji gelombang pertama ditempatkan di luar markaziyah (atau lebih dari 650 meter dari Masjid Nabawi) sehingga menyulitkan jamaah haji yang ingin ke Nabawi, terutama yang usia lanjut dan resiko tinggi. Karena wanprestasi, penyedia akomodasi atau majmuah dikenakan denda sebesar 300 per jamaah.

Untuk jamaah haji gelombang dua, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Jauhari, pekan lalu memastikan selama di Madinah seluruhnya akan ditempatkan di dalam markaziyah.

"Kami dari PPIH sudah berupaya melakukan perbaikan akomodasi di Madinah. Mudah mudahan tidak seperti fase pertama 20 persen di luar markaziah, insya Allah gelombang dua akan ditempatkan seluruhnya di markaziyah," kata Ahmad Jauhari.

Tim PPIH Daerah Kerja Madinah di bawah pimpinan Ketua Daker Nasrullah telah melakukan pembicaraan mendalam dengan para majmuah. Nasrullah menuturkan semua majmuah telah menyatakan kesanggupan menempatkan jamaah haj di dalam markaziyah. (*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014