Jakarta (ANTARA) - Pameran film China di Jakarta yang diselenggarakan oleh Biro Film Nasional China bekerja sama dengan Asosiasi Pertukaran dan Kerja Sama Industri Produksi Film dan Televisi China-Indonesia, dinilai dapat mempererat pertukaran budaya kedua negara.
Pameran ini berlangsung di Cinepolis Senayan Park Mall, Jakarta, dan bisa dikunjungi oleh masyarakat secara gratis.
"Kami berharap kegiatan ini bisa terus membangun jembatan bagi para pembuat film kedua negara, memperkenalkan kebudayaan China, dan mendorong pertukaran budaya kedua negara," kata Atase Kebudayaan Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wang Siping saat membuka pameran itu pada Selasa (14/1) malam, lapor Xinhua.
Puluhan pengunjung terlihat hadir dalam pemutaran film perdana pada Selasa malam, salah satunya Tri Harjono yang datang dari Solo, Jawa Tengah. Ketua Persatuan Artis Film (Parfi) Solo ini sudah lama ingin melepas kerinduannya pada budaya China setelah terakhir kali berkunjung ke China hampir dua dekade lalu.
"Film-film China ini cukup luar biasa, dari sisi teknik, penulisan skenario, pengeditan, dan sebagainya selalu teliti, dan yang membedakannya dengan film lain yakni film-film itu banyak menampilkan sisi kearifan dan kebudayaan lokal," ujarnya.
Pemutaran perdana menampilkan film berjudul "Her Story" yang menjadi salah satu box office di China tahun lalu. Film ini mengangkat cerita terkait feminisme yang menampilkan dua wanita hidup bertetangga dan saling membantu dalam masalah hidup masing-masing. Empat film lainnya yang tayang antara lain "Gold or Shit", "Into the Mortal World", "Personal Persistance", dan "Life of Luosang".
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025