Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens menilai ada dua kelompok yang tidak bahagia dengan kemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014, yakni koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Partai Demokrat.

"Kalau melihat konstelasi politik pascapilpres itu ada dua kelompok yang tidak bahagia dengan kemenangan Jokowi. Pertama Koalisi Merah Putih yang terus bermanuver, serta Pak SBY dan kawan-kawan (Partai Demokrat)," ujar Boni di Jakarta, Selasa.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Presiden Yudhoyono adalah salah seorang dari sedikit kalangan yang tidak berkoalisi dengan Jokowi-JK yang memberi selamat kepada pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini

Namun, dalam diskusi publik "Konsolidasi Nasional Dalam Rangka Mengawal Trisakti dan Nawacita Menuju Indonesia Yang Adil, Sejahtera dan Beradab Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945", Boni memasukkan Partai Demokrat  pada kelompok politik pragmatis yang mengalami kegalauan.

Menuruti Boni, kelompok politik pragmatis cenderung ada di antara dua koalisi dan mengklaim diri netral.

Dia mengatakan kekuatan Jokowi untuk menghadapi dua kelompok itu adalah media massa dan terbukanya ruang publik untuk mengawasi langsung jalannya pemerintahan.

Boni menilai kekuatan itu bersanding dengan kekuatan lain Jokowi seperti figur fleksibel yang membuatnya populis dan mendapatkan dukungan nyata dari rakyat, serta partai pendukung yang ideologis dan solid seperti PDIP dan Nasdem.

Namun demikian, Boni melihat Jokowi dan kubunya memiliki kelemahan seperti euforia kemenangan yang tidak dijaga dengan baik, serta fakta ada media partisan yang membela oposisi.

Selain itu, adanya jurang antara realitas politik yang tidak ideal dengan visi-misi Jokowi yang ideal sehingga menciptakan kerumitan dalam politik.

Selain dua kelompok yang tidak bahagia, Boni juga menilai ada pula kelompok bermuka dua, yakni mafia-mafia yang mencoba menyusup ke pendukung Jokowi dan membangun sistem oligarki secara bergotong royong merampok negara.

"Ada manuver mafia yang masuk ke kubu pemenang, saya mengamati pergerakan orang-orang ini," jelas dia.




Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014