Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah, menandatangani kesepakatan kerja sama terkait perlindungan perempuan dan anak.
"Kita sudah MoU pemberian pendampingan, pencegahan, termasuk penegakan hukum terkait perlindungan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, karena Aisyiyah memiliki kurang lebih 78 pos bantuan hukum (posbankum), dan sembilan di antaranya sudah terakreditasi oleh Kemenkumham," kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan, kolaborasi Polri-Aisyiyah dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Baca juga: Aisyiyah-Polri komitmen perkuat perlindungan perempuan dan anak
"Harapan kami, Aisyiyah terus berperan di tengah-tengah masyarakat. Begitu banyak kegiatan yang sudah dilakukan, baik di bidang ekonomi maupun ketenagakerjaan, mulai dari pengelolaan koperasi, ada 475 koperasi, kemudian 2.245 bina usaha ekonomi keluarga, serta bidang penelitian dan pengembangan Aisyiyah, memiliki forum warga perempuan dan musyawarah pembangunan desa," ujarnya.
Listyo melanjutkan, di bidang seni, kebudayaan, olahraga, dan pelestarian budaya, Aisyiyah juga terus memadukan nilai-nilai dakwah Islam.
"Kemudian terkait kesehatan masyarakat, bagaimana peran Aisyiyah mulai dari penurunan angka kematian ibu melahirkan, bagaimana melakukan pencegahan stunting dan pemberian gizi seimbang, sehingga anak-anak kita bisa meraih momentum bonus demografi," kata dia.
Baca juga: Kapolri tegaskan komitmen dukung kesetaraan gender
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah menjelaskan, penandatanganan kesepahaman antara Polri-Aisyiyah yakni terkait pertukaran dan pemanfaatan data dan/atau informasi; pendampingan hukum terhadap korban kekerasan, dan penyediaan layanan rehabilitasi psikologis serta sosial korban kekerasan.
Kemudian, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, bantuan keamanan, penegakan hukum terhadap tindak pidana kekerasan perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya, juga peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia.
Baca juga: Kapolri: Penanganan kekerasan seksual tak selesai dengan dinikahkan
"Aisyiyah akan terus berkontribusi membangun kehidupan umat dan bangsa menuju peningkatan keadilan dan kesejahteraan, menjunjung kehidupan yang bermartabat termasuk secara khusus memajukan kaum perempuan, serta membangun perdamaian kehidupan yang religius melalui peran dakwah Aisyiyah dalam berbagai aspek kehidupan," ujar Salmah.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025