Kabut asap tersebut, belum ada berdampak atau menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) bagi masyarakat,"
Medan (ANTARA News) - Kabut asap yang berasal dari Provinsi Riau dan Sumatera Selatan (Sumsel) yang masuk ke daerah Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, tidak mengganggu aktivitas warga.

"Kabut asap tersebut, belum ada berdampak atau menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) bagi masyarakat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Risfan Juliardi dihubungi dari Medan, Selasa.

Namun demikian, dia meminta kepada warga Madina agar tetap mewaspadai bahaya kabut asap yang ada di daerah tersebut, dengan cara menggunakan masker penutup mulut dan hidung.

"Masyarakat juga harus dapat mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan kabut asap dan akibat pembakaran hutan di Provinsi Riau dan Sumsel," ujarnya.

Risfan mengatakan, bagi pengendara mobil dan sepeda motor di jalan raya, serta nelayan yang menangkap ikan ke laut belum ada yang terganggu akibat kabut asap tersebut.

Bahkan, menurut dia, jarak pandang warga saat terjadinya kabut asap itu, masih mencapai 400 meter.

"BPBD Madina dan jajarannya saat ini tetap siaga mengantisipasi asap tebal yang terjadi di daerah tersebut," kata Risfan.

Sebelumnya, Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta mengatakan, asap yang muncul itu diyakini bukan berasal dari Sumatera Utara karena tidak terpantau adanya titik panas (hotspot).

Kemungkinan besar, asap tersebut berasal dari Provinsi Sumatera Selatan dan Riau yang memiliki titik panas tidak sedikit.

Apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan Sumatera Utara yang sedang menerima tiupan angin barat daya sehingga berpeluang menerima asap dari Sumatera Selatan dan Riau.
(M034/F003)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014